Monday, July 29, 2013

ABU YAZID AL BUSTHAMI – RAJA PARA MISTIK

Abu Yazid Thoifur bin Isa bin Surusyan al-Busthami, lahir di Bustham terletak di bagian timur Laut Persi. Meninggal di Bustham pada tahun 261 H/874 M. Beliau merupakan salah seorang Sulton Aulia, yang juga sebagai salah satu Syeikh yang ada dalam silsilah dalam thoriqoh Sadziliyah dan beberapa thoriqoh yang lain. Kakek Abu Yazid merupakan penganut agama Zoroaster. Ayahnya adalah salah satu di antara orang-orang terkemuka di Bustham.
Kehidupan Abu Yazid yang luar biasa bermula sejak ia masih berada dalam kandungan. “Setiap kali aku menyuap makanan yang kuragukan kehalalannya”, ibunya sering berkata pada Abu Yazid, “engkau yang masih berada didalam rahimku memberontak dan tidak mau berhenti sebelum makanan itu kumuntahkan kembali”. Pernyataan itu dibenarkan oleh Abu Yazid sendiri. Setelah sampai waktunya, si ibu mengirim Abu Yazid ke sekolah untuk mempelajari Al Qur-an. Pada suatu hari gurunya menerangkan arti satu ayat dari surat Luqman yang berbunyi, “Berterima kasihlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu”.
Ayat ini sangat menggetarkan hati Abu Yazid, ia lalu meletakkan batu tulisnya dan berkata kepada gurunya, “ijinkanlah aku pulang, ada yang hendak kukatakan pada ibuku”. Si guru memberi ijin, Abu Yazid lalu pulang kerumah. Ibunya menyambut dengan kata-kata,”Thoifur, mengapa engkau sudah pulang ? Apakah engkau mendapat hadiah atau adakah sesuatu kejadian istimewa ?”. “Tidak” jawab Abu Yazid, “Pelajaranku sampai pada ayat dimana Allah memerintahkan agar aku berbakti kepada-Nya dan kepada engkau wahai ibu. Tetapi aku tak dapat mengurus dua rumah dalam waktu yang bersamaan. Ayat ini sangat menyusahkan hatiku. Maka wahai ibu, mintalah diriku ini kepada Allah sehingga aku menjadi milikmu seorang atau serahkanlah aku kepada Allah semata sehingga aku dapat hidup untuk Dia semata”. “Anakku” jawab ibunya, “aku serahkan engkau kepada Allah dan kubebaskan engkau dari semua kewajibanmu terhadapku. Pergilah engkau menjadi hamba Allah.

MENGENAL ALLAH

Mahzab Imam AN-NAFRI dalam Makrifat Ketuhanan
“Ilmu yang rapi tersimpan karena mutunya,tidak boleh dijamah oleh yang bukan ahlinya”
AN – NAFRI sama halnya dengan para sufi lainya, tiada yang dimasguli melainkan yang Maha Tunggal itu. Ma’rifat kepada Allah, sampai padaNYA,melihatNYA, pemahaman kepadaNYA, melihatNYA, pemahaman tentangNYA,mendengarkan kepadaNYA,
Saling bertutur kata, berkawan duduk semajelis, tinggal bersama dalam hadirat, dan menjalin persahabatanyang mulia disisi ambang kesudahan.
Kesudahan dimana Roh manusia mampu melayang, An-Nafri sama halnya para sufi lainya, tidak melihat jalan lain kecuali, semua harus ditanggalkan ( TAJRIED ) dan melepaskan kedua alas kaki ( KHAL’UN NA’LAIN ).

إِنِّىٓ أَنَا۟ رَبُّكَ فَٱخۡلَعۡ نَعۡلَيۡكَ‌ۖ إِنَّكَ بِٱلۡوَادِ ٱلۡمُقَدَّسِ طُوً۬ى (١٢)

“Lepaskan kedua alas kakimu bahwasanya engkau berada dilembah suci Thuwa “ (THOHA 20:12 ).
Dua alas kaki adalah jasad dan jiwa, jasad dan jiwa kedua itulah yang harus ditanggalkan dan dilepaskan. Tuhanpun berkata kepadanya “ Akulah Allah, takkan sampai engkau kepadaku dengan tubuhmu !.”
Usahakan pelepasan yang tidak sampai jatuh kedalam “Kependitaan” yang runtuh atau Kezuhudan yang hampa dan sia-sia.
Kendaraan apa yang dipakai An-Nafri ? itulah ILMU.
Ilmu :.....

Saturday, July 27, 2013

KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU

LATAR BELAKANG
Dari hari ke hari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih, kita seolah diperbudak oleh perkembangan zaman. Tapi tidaklah selalu demikian, hal ini tergantung kepada sikap dan mental kita untuk lebih menghadapi dan memahami dampak-dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan tersebut dan mesti menempatkannya untuk hal kebaikan dunia dan akhirat.
Di sinilah bukti bahwa Allah SWT, Pemilik segala ilmu, menunjukkan kekuasaan-Nya bagi orang-orang berakal dan beriman untuk lebih giat menuntut ilmu agar manusia mengenal siapa dirinya dan siapa Tuhannya, sehingga ia menjadi manusia yang bertakwa dan berakhlak mulia.
Menuntut ilmu, dalam ajaran Islam, adalah .....

Wednesday, July 24, 2013

Makan yang halal dan bergizi

وَقَالَ ٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُواْ لَوۡ أَنَّ لَنَا كَرَّةً۬ فَنَتَبَرَّأَ مِنۡہُمۡ كَمَا تَبَرَّءُواْ مِنَّا‌ۗ كَذَٲلِكَ يُرِيهِمُ ٱللَّهُ أَعۡمَـٰلَهُمۡ حَسَرَٲتٍ عَلَيۡہِمۡ‌ۖ وَمَا هُم بِخَـٰرِجِينَ مِنَ ٱلنَّارِ (١٦٧) يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُواْ مِمَّا فِى ٱلۡأَرۡضِ حَلَـٰلاً۬ طَيِّبً۬ا وَلَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٲتِ ٱلشَّيۡطَـٰنِ‌ۚ إِنَّهُ ۥ لَكُمۡ عَدُوٌّ۬ مُّبِينٌ (١٦٨)


Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: "Seandainya kami dapat kembali [ke dunia], pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami." Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka. (167) Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (168)

Pada bulan Romadlon tidak asing lagi bagi daerah daerah di seluruh nusantara banyak menampilkan aneka makanan yang bermacam-macam. baik dari segi bahan , rasa , aroma sampai harganyapun berfariasi mulai dari murah sampai mahal terjangkau yang jelas semua makanan yang dijual belikan semuanya berlabelkan halal. karena yang memproduksi yang menjual maupun pembeli pada umumnya mereka yang sedang berpuasa. Benar-benar luar biasa dan disinilah keanekaragaman bisa disatukan dengan keinginan makan yang diciptakan Allah bahwa manusia selama masih hidup pasti membutuhkan apa yang dinamakan makanan. Allah menghendaki umatnya menjadi baik dan sehat jasmani rohaninya yaitu dengan cara memakan rizki yang halal dan bergizi, sebaliknya bila manusia memakan makanan yang haram dan tak bergizi lagi, tidak mengherankan bila mereka tidak sehat jasmani rohaninya sehingga perbuatannyapun ada kecenderungan kearah perbuatan yang sesat dan menyesatkan. na'udzu billah

Wallohu a'lam 

Tuesday, July 23, 2013

Tips sukses dalam ber akhlaq terpuji :

Sukses dalam beraklaq terpuji yaitu melakukan suatu pekerjaan dengan baik, berdasarkan norma” dan perintah ALLAH swt.

Sebagai contoh melalu 7B sebagai berikut :
1. Beribadah denagn benar dan istiqomah
2. berakhlak terpuji
3. belajar dan berlatih tiada henti
4. bekerja keras dengan cerdas dan ikhlas
5. bersahaja dalam hidup
6. bantu sesama
7. bersihkan hati selalu
Semoga kiat ini bisa menjadi bahan renungan sekaligus motivator bagi kita semua. Betapa kesuksesan tidak sekedar diukur dari  ......

khianat

Bintang-bintang mulai bermunculan. Langit sudah mulai hitam. Sepi. Wussh...!!. Angin bertiup kencang pada malam itu. Linda hanya duduk termenung di ruang tamu. Tiba-tiba... tok..tok..tok.. terdengar suara orang mengetuk pintu.
huhh..siapa ya, malam-malam begini??
“iya tunggu sebentar!!”
Linda pun beranjak dari tempat ia duduk dan berjalan menuju pintu. Tetapi saat membuka pintu. Kosong. Tak ada satu pun orang di depannya. Linda terheran. Anneh..!! pikirnya. Linda melangkahkan kaki ke depan bermaksud ingin mencari orang usil yang mungkin sedang mengerjainya. Tapi hasilnya nihil. Memang tidak ada siapa pun di sana. Ah..mungkinkah aku sedang berhalusinasi??. Linda pun berbalik dan kembali masuk ke dalam rumahnya. Saat berdiri tepat di depan pintu. Shrrekk.... Linda merasa ia telah menginjak sesuatu. Dan ternyata benar. Sebuah amplop putih yang ia injak.
“Amplop siapa ini?? Apa amplop ini ditujukan kepadaku?? Atau mungkin salah alamat??” Tanya Linda dalam hati.

Untuk putriku Meylinda Putry Cecylia.

Tragedi Ramadhan Fair

Jika aku dapat meminta agar hidupku sempurna,

itu merupakan godaan menggiurkan-

namun aku akan terpaksa menolak,

karena dengan begitu aku tidak dapat lagi

menarik pelajaran dari kehidupan.

(Allyson Jones)

Seperti tahun kemarin, Ogi selalu kebagian ikutan heboh wara-wiri jadi panitia kegiatan Ramadhan di sekolahnya tahun ini. Segala macem disiapkan. Pokoknya sibuk. Tapi bukan berarti Ogi ditempatkan di bagian ADM lho, alias angkat, dorong, manggul. Hih, itu sih kebangetan aja ketua panitianya kalo anak seganteng Ogi kudu dipajang di bagian itu. Harusnya kan di bagian jagain sendal dan ngecengin beduk. Hi..hi..hi..

Oya, Ogi kebetulan jadi seksi acara. Termasuk bagian yang penting di kepanitiaan. Jadi kalo acaranya jeblok maka yang pertama kali ditunjuk hidung adalah seksi acara. Itu sebabnya Ogi ketar-ketir banget menghadapi ajang Ramadhan Fair di sekolahnya tahun ini. Selain ditempatkan di posyang rawan, Ogi malah jadi ketuanya. Coba, siapa yang nggak resah dan gelisah. Apalagi di situ bercokol Jamil. Anak yang penyakit sablengnya kumat kalo pas gabung sama Ogi. Waduh!

Asal Mula Puasa



Di bulan suci yang penuh berkah ini, adalah momen untuk menjalankan ibadah puasa bagi umat Islam. Ada kalanya puasa akan lebih bermakna bila kita mengetahui bagaimana asal mula puasa.

Diharapkan makna puasa bukan menjadi rutinitas yang dilakukan tiap tahun.

Kata saum makna aslinya berpantang dalam arti sebenar-benarnya (al-imsaku ‘anil-fi’li), mencakup pula berpantang makan, bicara, dan berjalan. Seekor kuda yang berpantang makan dan berjalan, disebut saim. Demikian pula angin pada waktu mereda, dan siang hari pada waktu mencapai tengah-tengahnya, juga disebut saum (R).

Kata saum dalam arti berpantang bicara, digunakan oleh Qur’an Suci dalam wahyu Makkiyah permulaan: “Katakanlah, aku bernazar puasa kepada Tuhan Yang Maha-pemurah, maka pada hari ini aku tak berbicara dengan siapa pun” (19:26). Menurut istilah syari’at Islam, kata saum atau siyam berarti puasa, atau berpantang makan dan minum dan hubungan seksual mulai waktu fajar hingga matahari terbenam.

Aturan puasa dalam agama Islam:.....

Islam di Amerika: Sebuah Keajaiban Bernama 9/11

“Idza ja-a nashrullahi wal fathu,
wara aytannas sayad khuluna fi dinillahi afwaja..”
(An-Nashr: 1-2)

(Ketika datang pertolongan Allah dan kemenangan,
dan kamu akan melihat manusia masuk ke dalam agama Allah
dengan berbondong-bondong…”.



Sejumlah data yang dikomposisikan oleh Demented Vision (2007), dari sebuah observasi di Amerika Serikat tentang perkembangan jumlah pemeluk agama-agama dunia menarik untuk dicermati. Dari data observasi itu, terdapat angka-angka yang menunjukkan perbandingan pertumbuhan penganut Islam dan Kristen di dunia. Lembaga itu mencatat, pada tahun 1900, jumlah pemeluk Kristen adalah 26,9% dari total penduduk dunia, sementara pemeluk Islam hanya 12,4%. 80 tahun kemudian (1980), angka itu berubah. Penganut Kristen bertambah 3,1% menjadi 30%, dan Muslim bertambah 4,1% menjadi 16,5% dari seluruh penduduk bumi. Pada pergantian milenium kedua, yaitu 20 tahun kemudian (2000), jumlah itu berubah lagi tapi terjadi perbedaan yang menarik. Kristen menurun 0,1% menjadi 29,9% dan Muslim naik lagi menjadi 19,2%. Pada tahun 2025, angka itu diproyeksikan akan berubah menjadi: penduduk Kristen 25% (turun 4,9%) dan Muslim akan menjadi 30% (naik pesat 10,8%) mengejar jumlah penganut Kristen. Bila diambil rata-rata, Islam bertambah pemeluknya 2,9% pertahun. Pertumbuhan ini lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah penduduk bumi sendiri yang hanya 2,3% pertahun. 17 tahun lagi dari sekarang, bila pertumbuhan Islam itu konstan, dari angka kelahiran dan yang masuk Islam di berbagai negara, berarti prediksi itu benar, Islam akan menjadi agama nomor satu terbanyak pemeluknya di dunia, menggeser Kristen menjadi kedua. World Almanac and Book of Fact, #1 New York Times Bestseller, mencatat jumlah total umat Islam sedunia tahun 2004 adalah 1,2 milyar lebih (1.226.403.000), tahun 2007 sudah mencapai 1,5 milyar lebih (1.522.813.123 jiwa). Ini berarti, dalam 3 tahun, kaum Muslim mengalami penambahan jumlah sekitar 300 juta orang (sama dengan jumlah umat Islam yang ada di kawasan Asia Tenggara).

Saturday, July 20, 2013

Keajaiban Al-Qur'an: Sungai di dalam Laut

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan
Sungai dalam Laut
Mudah-mudahan fenomena alam ini makin menambah keimanan kita, dan menjdikan kita terus bersyukur kepada Allah yang telah memberi jalan kepada kita untuk belajar dan mengamalkan ayat-ayatNYA.



“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)
Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.
Pada suatu hari........

Keutamaan Bulan Ramadhan

Marhaban ya ramadhan

Alhadulillah, Marilah kita paqiatkan segala puji atas anugrah yang sangat b,esar dari
tuhan atas nikmat Bulan Ramadhan yang kembali memberikan kita kesempatan untuk
menjumpai lagi, Sholawat dan salam kita haturkan pada junjungan kita nabi agung
muhammad SAW ynag telah membawa kita dari zamanjahiliah ke zaman penuh dengan
barkah ilmu dari beliau ini.

Marhaban YaRamadhan

Bulan Ramadhan kembali kita jumpai, marilah dari sana kita gali sedalam dalamnya
tentang $emua keutamaau yang ada di Bulan Ramadhan ini........

Menjadi Manusia yang Pandai Bersyukur

Kaum Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah. Pada kesempatanyang berbahagia ini,
saya mengingatkan utamanya kepada diri saya pribadi dan juga kepada kaum muslimin dan
muslimat pada umumnya, untuk senantiasa meningkatkan taqwa kepada Alloh, dengan
sebenar-benamya takwa yaitu ikhlas menjalankan ape yang ielah diperintahkan-Nya dan
meninggalkan apa yang telah dilarang. Kemudian marilah kita senantiasa mengungkapkan
rasa syukur kepada Allah SWT semata. Allah telah melimpahkan kepada kita sedemikian
banyak ni'mat. Jauh lebih banyak nikmat yang telah kita terima dibandingkan kesadaran dan
kesanggupan kita untuk bersyukur. Sebagaimana telah Allah, firmankan dalam .......

Friday, July 19, 2013

Adakah Alien di Alam Semesta?

KONTEN TERKAIT

• Lihat Foto

Planet Mars Tujuan Wisata Antariksa Berikutnya
Tanya:
Begitu luas dunia/galaksi yang diciptakan Allah. Ada berapa macam kehidupan yang sebenarnya sedang berlangsung saat ini di waktu yang sama? Ada teori sains yang menyebutkan, ada kehidupan besar di bawah tanah yang kita pijak saat ini. Lalu “bukti-bukti” (saya kasih tanda kutip karena saya belum pernah melihatnya sendiri) alien/manusia luar angkasa yang mampir di planet Bumi.
Doni Mario

Jawab:
Kalau Anda bertanya tentang keberadaan makhluk hidup yang gaib, tentu saja makhluk hidup pasti ada di luar Bumi. Mereka adalah malaikat, jin, setan, bahkan ada orang-orang yang hidup di sisi Allah seperti nabi Isa dan para syuhada.

Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. (QS. Ali Imran: 169)

Tapi kalau kalau pertanyaannya, adakah di luar Bumi ini makhluk hidup yang secara biologis seperti manusia, hewan dan tumbuhan yang kita kenal, maka jawabannya .......

Indahnya Kesabaran

Apabila manusia melihat keadaan Abdullah bin Hudzafah bin Qais radhiyallahu ‘anhu ketika Raja Romawi hendak menghalanginya dari agamanya, niscaya mereka kan melihat kedudukan yang mulia dan laki-laki yang agung.
Umar bin Khattab radhiayallahu ‘anhu memberangkatkan tentaranya menuju Romawi. Kemudian tentara Romawi berhasil menawan Abdullah bin Hudzafah dan membawanya pulang ke negeri mereka. Kemudian mereka berkata, “Sesungguhnya ia adalah salah seorang sahabat Muhammad.” Raja Romawi berkata, “Apakah kamu mau memeluk agama Nashrani dan aku hadiahkan kepadamu setengah dari kerajaanku?” Abdullah bin Hudzafah menjawab, “Seandainya engkau serahkan seluruh kerajaanmu dan seluruh kerajaan Arab, aku tidak akan meninggalkan agama Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam sekejap mata pun.” Raja Romawi berkata, “Kalau begitu, aku akan membunuhmu.” Ia menjawab,.......

KISAH TELADAN KEPADA ORANG TUA



Sahabat Abu Hurairah sempat gelisah karena ibunya masih dalam jeratan kekufuran. Dalam shahih Muslim disebutkan, dari Abu Hurairah, ia bercerita.

Aku mendakwahi ibuku agar masuk Islam. Suatu hari aku mengajaknya untuk masuk Islam, tetapi dia malah mengeluarkan pernyataan tentang Nabi yang aku benci. Aku (pun) menemui Rasulullah dalam keadaan menangis. Aku mengadu.

“Wahai Rasulullah, aku telah membujuk ibuku untuk masuk Islam, namun dia menolakku. Hari ini, dia berkomentar tentang dirimu yang aku benci. Mohonlah kepada Allah supaya memberi hidayah ibu Abu Hurairah”. Rasulullah bersabda : “Ya, Allah. Tunjukilah ibu Abu Hurairah”. Aku keluar dengan hati riang karena do’a Nabi. Ketika aku pulang dan mendekati pintu, maka ternyata pintu terbuka. Ibuku mendengar kakiku dan berkata : “Tetap di situ Abu Hurairah”. Aku mendengar kucuran air. Ibu-ku sedang mandi dan kemudian mengenakan pakaiannya serta menutup wajahnya, dan kemudian membuka pintu. Dan ia berkata :.......

Pagar Sepiring Nasi



Kuliah Ahad Shubuh, di masjid kampung saya, topiknya berat: Pola Konsumsi Muslim, menukil pendapat Dr. Yusuf Qaradhawi. Tetapi, yang ingin saya sampaikan kali ini bukan materi berat itu, melainkan sebuah humor, yang jadi selingan ustadz pengisi siraman rohani pagi itu. Bukan karena lucu, melainkan justru karena sangat bermakna.
Dialog ini diambilnya dari lawakan Srimulat, entah kapan. Saya sendiri rasanya belum pernah mendengarnya. Ustadz itu kemudian bercerita -- dengan tokoh yang saya reka sendiri:
Asmuni bertanya pada teman-temannya, “Ada yang tahu nggak, apa yang paling aman bisa menjaga rumah kita dari gangguan orang?”
Sejenak kemudian, Tarsan yang tinggi besar menjawab, dengan gaya sangat meyakinkan, “Yang paling aman adalah buat pagar yang sangat tinggi, biar orang lain tidak bisa memasuki atau melompat ke dalam halaman rumah kita.”
Asmuni tertawa. “Ha ha ha! Syalahh!!”
Timbul menimpali jawab. “Pelihara aja anjing herder yang paling gedhe dan galak! Ya, kan Asminu? Eh, Asmuni?”
Asmuni tertawa lagi. “Ha ha ha! Sudah ngawur, salah pula!!”
Bisa ditebak, akhirnya tidak ada yang bisa memberi jawaban yang menurut Asmuni benar. Semua menyerah. “Apa dong jawabnya?” ........ tanya mereka.

Penciptaan Manusia Pertama Menurut Alquran

Pendahuluan
“Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” (QS. Al Baqarah (2) : 2-3)

Ayat di atas jelas menerangkan pada kita bahwa Alquran tidak ada yang bisa diragukan lagi. Segala yang ada di dalam Alquran adalah sudah pasti benar. Kebenaran Alquran ini telah banyak terbukti oleh ilmu pengetahuan manapun. Bahkan banyak persoalan pada suatu ilmu pengetahuan yang baru terpecahkan dari Alquran. Tidak hanya ilmuwan muslim yang mengeksplor Alquran dan menjadikannya rujukan ilmu pengetahuan dan sains, tapi juga ilmuwan-ilmuwan barat yang mengembangkan teori, hukum, dan fenomena-fenomena alam yang tidak bisa dipecahkan. Alquran adalah mukjizat terbesar sepanjang masa, karena ........

EMPAT PULUH DUA KELEBIHAN Berselawat kepada nabi Muhammad s.a.w.

Al-Sheikh Abdul Qadir Al-Jelani Al-Hasani menyatakan kelebihan berselawat ke atas nabi di dalam kitabnya Al-Safinah al-Qadiriyah. Beliau meriwayatkan drpd Ibnu Farhun berkata ” Berselawat kepada nabi Muhammad s.a.w. itu mempunyai empat puluh dua kelebihan. Perkara ini tertulis dalam kitabnya Hadaiq Al-Anwar”
1. melaksanakan perintah Allah s.w.t
2. bersamaan dengan selawat Allah s.w.t. kepada Rasulullah S.a.w.
3. mendapat ganjaran 10x selawat drpd Allah atas setiap kali selawat yang diucapkan ( selawat drpd Allah s.w.t. bererti rahmat
4. bersamaan dengan selawat para malaikat
5. dikurniakan oleh Allah s.w.t. 10x dari darjat atas setiap satu-satu selawat
6. dituliskan oleh malaikat 10x kebaikan atas setiap selawat
7. dihapuskan oleh Allah s.w.t. 10x kejahatan atas setiap selawat
8. segala doa akan diperkenankan oleh Allah s.w.t.
9. mendapat syafaat dprd Rasulullah s.a.w.
10. mendapat keampunan Allah s.w.t. dan akan ditutup segala keaiban

Pengertian Lapisan Ozon, Bahan Perusak Ozon & Dampaknya Bagi Kesehatan

Pengertian Lapisan Ozon, Bahan Perusak Ozon & Dampaknya Bagi Kesehatan
Apakah itu Ozon? Ozon adalah gas yang secara alami terdapat di atmosfir, unsur kimia yang terkandung dalam partikel ozon adalah tiga buah oksigen (O3). Sedangkan keberadaan ozon sendiri di alam terdapat di dua wilayah atmosfer. Ozon di troposfer (sekitar 10 s/d 16 km dr permukaan bumi ) sayangnya kandungan pada lapisan ini hanya 10%. Sedangkan selebihnya berada di lapisan stratosfir (50km dr puncak troposfer) disini kandungan ozon mencapai 90%. Maka seringkali disebut lapisan ozon, karena memiliki kandungan 03 (ozon) yang paling banyak.

Wednesday, July 17, 2013

Membaca dan Memahami Al Qur’an




Konsep Quantum Teaching menyatakan "Bawalah dunia mereka ke dunia kita dan antarkan dunia mereka ke dunia kita". Dalam penelitian ini, penulis memilih suatu strategi pembelajaran yang dapat menjembatani antara dunia guru dangan dunia siswa, yang dinamakan strategi LACAYA atau Lancar Membaca dan Memahami Al Qur’an Bersama Teman Sebaya .

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti sukses atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada proses belajar yang dialami oleh siswa.
Pembelajaran

CARA MENINGKATKAN IMAN PADA HARI AKHIR

Beriman kepada Hari Akhir artinya meyakini dengan teguh apa yang diberitakan oleh Allah dalam kitabNya dan apa yang disampaikan oleh Rasulullah saw dalam haditsnya terkait dengan peristiwa yang terjadi sesudah mati, mulai fitnah kubur, azab dan nikmat kubur dan seterusnya sampai surga dan neraka.
Beriman kepada Hari Akhir adalah rukun iman yang kelima dari enam rukun iman. Di dalam al-Qur`an dan di dalam hadits beriman kepada Hari Akhir sering digandengkan dengan beriman kepada Allah karena orang yang tidak beriman kepada Hari Akhir tidak mungkin beriman kepada Allah, orang yang tidak beriman kepada Hari Akhir tidak akan beramal, orang beramal karena ada harapan kemuliaan di Hari Akhir dan ada ketakutan terhadap azab di Hari akhir, jika dia tidak beriman kepadanya maka dia seperti orang-orang yang disebutkan oleh Allah dan firmanNya,

Monday, July 15, 2013

DANGDUT KUSUKA MUSIK INDONESIA

Dangdut adalah aliran musik yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia, Dangdut adalah musik yang sangat Merakyat bagi bangsa Indonesia sejak jaman berdirinya negara Indonesia. Musik Dangdut berakar dari Musik Melayu yang mulai berkembang pada tahun 1940 an. Irama melayu sangat kental dengan unsur aliran musik dari India dan gabungan dengan irama musik dari arab. Unsur Tabuhan Gendang yang merupakan bagian unsur dari Musik India digabungkan dengan Unsur Cengkok Penyanyi dan harmonisasi dengan irama musiknya merupakan suatu ciri khas dari Irama Melayu merupakan awal dari mutasi dari Irama Melayu ke Dangdut.

Seiring dengan perkembangan Politik dan Budaya Bangsa Indonesia Musik Melayu juga ikut berkembang seiring dengan perkembangan Jaman, Irama melayu menjadi suatu aliran musik kontemporer, yaitu suatu cabang seni yang terpengaruh dampak
modernisasi.

Pada tahun 1960 an Musik melayu mulai dipengaruhi oleh banyak unsur mulai dari gambus, degung, keroncong, langgam. Dan mulai jaman ini lah sebutan untuk Irama Melayu mulai berubah menjadi terkenal dengan Sebutan Musik Dangdut. Sebutan Dangdut ini merupakan Onomatope atau sebutan yang sesuai dengan bunyi suara bunyi, yaitu bunyi dari Bunyi alat musik Tabla atau yang biasa disebut Gendang. Dan karena bunyi gendang tersebut lebih didominasi dengan Bunyi Dang dan Dut, maka sejak itulah Irama Melayu berubah sebutanya menjadi suatu aliran Musik baru yang lebih terkenal dengan Irama Musik Dangdut.
- See more at: http://novan.staf.narotama.ac.id/2012/02/07/sejarah-perkembangan-musik-dangdut-indonesia/#sthash.MszRZ2qM.dpuf

LANJUT......

Seberapa Besarkah Bumi Kita? Allah Maha Besar!

Seberapa Besarkah Bumi Kita? Allah Maha Besar!


Rasanya Bumi yang kelilingnya 40.000 km ini sangat besar bagi kita. Untuk pergi ke Amerika atau Afrika saja jauh sekali. Apalagi jika sampai harus ke Antartika.
Tapi coba kita lihat besar Bumi kita dengan ciptaan Allah lainnya. Ternyata tidak ada apa-apanya. Bahkan bintang yang terbesar pun hanya satu titik dibanding Galaksi, Cluster, Super Cluster, Jagad Raya.
Tapi di atas semua itu kita harus yakin bahwa Allah pencipta Semesta Alam jauh lebih besar dari semua itu. Allah Maha Besar!
Ukuran Bumi dibanding Planet Jupiter

Profesor Masuk Islam Karena Keajaiban al-Qur'an



Profesor Masuk Islam Karena Keajaiban al-Qur'an

Terbukanya tabir hati ahli farmakologi Thailand Profesor Tajaten Tahasen, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Chiang Mai Thailand, baru-baru ini menyatakan diri masuk Islam saat membaca makalah Profesor Keith Moore dari Amerika. Keith Moore adalah ahli Embriologi terkemuka dari Kanada yang mengutip surat An-Nisa ayat 56 yang menjelaskan bahwa luka bakar yang cukup dalam tidak menimbulkan sakit karena ujung-ujung syaraf sensorik sudah hilang. Setelah pulang ke Thailand Tajaten menjelaskan penemuannya kepada mahasiswanya, akhirnya mahasiswanya

JUAL BELI MENGHINDARI RIBA

Jual beli dalam bahasa Arab terdiri dari kata yang al bai’ yang artinya jual dan asy syira’a yang artinya beli. Menirut istilah hukum syara’ ,jual beli adalah penukaran harta atas dasar saling rela atau tukar menukar suatu benda antara dua pihak dengan kesepakatan (akad) tertentu atas dasar suka sama suka. Jual beli hukumnya adalah mubah. Artinya, hal tersebut diperbolehkan sepanjang suka sama suka. Berikut ini QS An Nisa / 4:29 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ ۚ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”

Hal Apa Saja Harus Menuju Surga


عَنْ أَبِـيْ عَبْدِِ اللهِ جَابِِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ اْلأ َنْصَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَـا أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : أَرَأَيْتَ إِذَا صَلَّيْتُ الصَّلَوَاتِ الْـمُكْتُوْبَاتِ ، وَصُمْتُ رَمَضَانَ ، وَأَحْلَلْتُ الْـحَلاَلَ ، وَحَرَّمْتُ الْـحَرَامَ ، وَلَـمْ أَزِدْ عَلَـى ذَلِكَ شَيْئًا ، أَأَدْخُلُ الْـجَنَّةَ ؟ قَالَ : « نَعَمْ». قَالَ : وَاللهِ ، لاَ أَزِيْدُ عَلَى ذَلِكَ شَيْئًا [ رواه مسلم ]

Dari Abu ‘Abdillâh Jâbir bin ‘Abdillâh al-Anshâri Radhiyallahu anhuma bahwa ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu ia berkata, “Bagaimana pendapat Anda jika aku melakukan shalat fardhu, berpuasa Ramadhan, menghalalkan yang halal, mengharamkan yang haram, dan aku tidak menambah sedikit pun akan hal itu, apakah aku akan masuk surga?” Beliau menjawab,

Sunday, July 14, 2013

Puasa Mengajarkan Cara Meraih Hidup Sukses

Kalau kegiatan ritual, dimaknai sebagai proses pendidikan, agar manusia kembali menjadi makhluk terbaik, maka puasa pun juga demikian. Ibadah puasa sebagaimana yang disebutkan dalam al Qur’an adalah bertujuan untuk mendapatkan derajat taqwa. Derajat mulia itu akan diraih oleh mereka yang menjalankan dengan sebenarnya.



Ibadah puasa pada bulan ramadhan dilaksanakan pada setiap tahun dalam sebulan penuh. Setiap tahun yang terdiri atas dua belas bulan, maka sebulan penuh dijadikan untuk berlatih, yaitu menahan makan dan minum, serta tidak berkumpul suami isteri pada siang hari. Selain itu, pada bulan puasa, dianjurkan untuk banyak melakukan kegiatan ritual lainnya seperti shalat sunnah taraweh, witir, dan shalat sunnah lainnya.



Orang yang sedang berpuasa juga dianjurkan untuk menunaikan zakat, infaq dan shadaqoh. Selain itu, bagi orang yang sedang menjalankan puasa dianjurkan untuk banyak berbuat baik dan menjaga hatinya dari sifat-sifat buruk seperti menyombongkan diri, suudhan, iri hati, dengki, permusuhan, menghibah, kikir, dan lain-lain.



Ibadah yang mencakup kegiatan lahir maupun batin seperti itu, manakala dijalankan dengan sungguh-sungguh dan ikhlas, maka yang bersangkutan, ------bagaikan ujian, akan lulus, sehingga meraih derajat taqwa. Orang yang menyandang derajat taqwa, tidak ada balasan, kecuali mendapatkan rakhmat, ampunan, dan surga Allah. Itulah sebabnya, kaum muslimin, tatkala memamsuki bulan Ramadhan berusaha memenuhi kewajiban itu sebaik-baiknya.

Lanjut ......

MERAIH SUKSES DUNIA AKHIRAT DENGAN PUASA

Banyak orang yang merasakan dan membuktikan keajaiban puasa ... . Mereka melakukannya secara istiqomah dan penuh keikhlasan. Secara tidak sadar, mereka mampu mengubah hidupnya melalui puasa ... Ada yang berotak encer, kuliah lancar dan karir lancar setelah melaksanakan puasa ... secara teratur. Ditambah dengan memperbanyak shalat tahajud.

Selanjutnya ada yang mendapat rezeki melimpah dan karir melesat dikarenakan ia sedang berpuasa sunah. Keluarga sakinah dan do’a diijabah. Bisa sembuh dari penyakit dengan mendawamkan puasa sunah. Ada pula yang mendapat jodoh ketika sedang berpuasa sunah. Dan masih banyak lagi berkah dari puasa ... tersebut.

Adapun yang dimaksud dengan puasa secara etimologi adalah menahan diri dari suatu perbuatan dan meninggalkannya. Secara terminologi puasa adalah menahan diri dari segala yang membatalkan sejak fajar sampai terbenam matahari dengan niat tertentu dan syarat-syarat tertentu pula. Puasa dilihat dari segi hukumnya, menurut sebagian besar ulama terbagi dua yaitu puasa fardhu dan puasa sunah. Namun, ulama yang lain membaginya menjadi empat macam yakni puasa fardhu, puasa sunah, puasa haram dan puasa makruh.

Agar puasa kita lebih bermakna hendaklah memperhatikan perbuatan-perbuatan yang sering dicontohkan oleh Rasulullah SAW. dalam hal ini ahli fiqih menyebutnya dengan sunat-sunat puasa. Diantaranya yakni menyegerakan berbuka, mengakhirkan sahur dan, memperbanyak amal shaleh. Senantiasa kita juga harus memperhatikan adab-adab dalam berpuasa diantaranya memelihara lidah dari perkataan sia-sia, berbohong, mencaci maki, berbicara kotor, menimbulkan permusuhan, dan riya’, memejamkan mata dan menahan pandangannya dari segala bentuk tercela dan dibenci agama, serta memelihara pendengaran dari hal-hal yang dilarang dan dibenci Allah SWT, memelihara seluruh anggota tubuh yang lain dari berbuat dosa, aktivitas yang dibenci Allah SWT, dan dari memakan makanan yang subhat dan haram, tidak makan terlalu kenyang dan berlebihan ketika berbuka puasa, setelah berbuka puasa, hatinya selalu merasa bimbang antara takut dan harap karena ia tahu apakah puasanya sia-sia, ditolak Allah atau diterima Allah.

Dengan mengerjakan puasa sesuai dengan rukun dan sunat-sunatnya, serta disempurnakan dengan memperhatikan adab-adab puasa, seseorang dipastikan akan mendapatkan keutamaan-keutamaan (fadilah) dari puasa yang dilakukan.

Diantara fadilah-fadilah puasa yakni:
1. puasa sebagai ibadah paling rahasia,
2. puasa sebagai ibadah yang tak terhingga pahalanya,
3. puasa menjadi syafa’at bagi yang mengerjakannya,
4. ibadah paling istimewa dan tidak ada tandingannya,
5. orang yang berpuasa akan memasuki surga melalui pintu khusus,
6. do’a orang yang berpuasa pasti diijabah,
7. orang yang berpuasa akan dijauhkan dari apai neraka, orang yang berpuasa akan diampuni dosa-dosanya,
8. puasa menciptakan dua kebahagiaan bagi yang mengerjakannya,
9. dan puasa melindungi seseorang dari perbuatan dosa.

Selain fadilah-fadilah seperti yang telah disebutkan puasa juga memiliki hikmah, manfaat serta keajaiban bagi yang mengerjakannya. Seperti sebagai berikut yakni puasa menjadikan tubuh sehat, puasa dapat meningkatkan kecerdasan emosional, puasa dapat meningkatkan kecerdasan spiritual, dan puasa dapat meningkatkan kepekaan sosial.
Allah SWT sangat mencintai amalan puasa karena keutamaannya yang luar biasa. Selain puasa wajib, Allah melalui lisan rasulNYA, sangat menganjurkan puasa sunah kepada seluruh umat Islam. Salah satunya keutamaan puasa sunah senin-kamis yakni senin adalah hari diturunkannya Al-Qur’an, senin adalah hari kelahiran Rasulullah SAW, senin adalah hari penetapan Kerasulan Nabi Muhammad SAW, senin dan kamis adalah hari pemeriksaan dan pelaporan amal manusia, serta senin dan kamis adalah hari dibukanya pintu-pintu surga. Dan masih banyak lagi keutamaan puasa-puasa sunah lainnya yang sangat bermanfaat bagi yang mengerjakannya. Wallahu’alam.
Sumber: nurjamaliah "dahsyatnya puasa sunah, kunci utama meraih sukses dunia & akhirat”. Ditulis oleh H. Amirulloh Syarbini & Hj. Iis Nur’aeni Afgandi. Diterbitkan oleh Penerbit “Ruang kata imprint kawan pustaka”.

4 Sifat Nabi Muhammad Saw.


لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌۭ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًۭا

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [Al Ahzab 21]

Nabi Muhammad memiliki akhlaq dan sifat-sifat yang sangat mulia. Oleh karena itu hendaklah kita mempelajari sifat-sifat Nabi seperti Shiddiq, Amanah, Fathonah, dan Tabligh. Mudah-mudahan dengan memahami sifat-sifat itu, selain kita bisa terhindar dari mengikuti orang-orang yang mengaku sebagai Nabi, kita juga bisa meniru sifat-sifat Nabi sehingga kita juga jadi orang yang mulia.

Shiddiq

Shiddiq artinya benar. Bukan hanya perkataannya yang benar, tapi juga perbuatannya juga benar. Sejalan dengan ucapannya. Beda sekali dengan pemimpin sekarang yang kebanyakan hanya kata-katanya yang manis, namun perbuatannya berbeda dengan ucapannya.
Mustahil Nabi itu bersifat pembohong/kizzib, dusta, dan sebagainya.

وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلْهَوَىٰٓ

Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya.

إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْىٌۭ يُوحَىٰ

Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya” [An Najm 4-5]

Amanah

Amanah artinya benar-benar bisa dipercaya. Jika satu urusan diserahkan kepadanya, niscaya orang percaya bahwa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itulah Nabi Muhammad SAW dijuluki oleh penduduk Mekkah dengan gelar “Al Amin” yang artinya terpercaya jauh sebelum beliau diangkat jadi Nabi. Apa pun yang beliau ucapkan, penduduk Mekkah mempercayainya karena beliau bukanlah orang yang pembohong.

“Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu.” [Al A'raaf 68]

Mustahil Nabi itu khianat terhadap orang yang memberinya amanah.
Ketika Nabi Muhammad SAW ditawari kerajaan, harta, wanita oleh kaum Quraisy agar beliau meninggalkan tugas ilahinya menyiarkan agama Islam, beliau menjawab:

”Demi Allah…wahai paman, seandainya mereka dapat meletakkan matahari di tangan kanan ku dan bulan di tangan kiri ku agar aku meninggalkan tugas suci ku, maka aku tidak akan meninggalkannya sampai Allah memenangkan (Islam) atau aku hancur karena-Nya”……
Meski kaum kafir Quraisy mengancam membunuh Nabi, namun Nabi tidak gentar dan tetap menjalankan amanah yang dia terima.
Seorang Muslim harusnya bersikap amanah seperti Nabi.

Tabligh

Tabligh artinya menyampaikan. Segala firman Allah yang ditujukan oleh manusia, disampaikan oleh Nabi. Tidak ada yang disembunyikan meski itu menyinggung Nabi.

لِّيَعْلَمَ أَن قَدْ أَبْلَغُوا۟ رِسَٰلَٰتِ رَبِّهِمْ وَأَحَاطَ بِمَا لَدَيْهِمْ وَأَحْصَىٰ كُلَّ شَىْءٍ عَدَدًۢا

“Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.” [Al Jin 28]

“Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling,
karena telah datang seorang buta kepadanya” ['Abasa 1-2]

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa firman Allah S.80:1 turun berkenaan dengan Ibnu Ummi Maktum yang buta yang datang kepada Rasulullah saw. sambil berkata: “Berilah petunjuk kepadaku ya Rasulullah.” Pada waktu itu Rasulullah saw. sedang menghadapi para pembesar kaum musyrikin Quraisy, sehingga Rasulullah berpaling daripadanya dan tetap mengahadapi pembesar-pembesar Quraisy. Ummi Maktum berkata: “Apakah yang saya katakan ini mengganggu tuan?” Rasulullah menjawab: “Tidak.” Ayat ini (S.80:1-10) turun sebagai teguran atas perbuatan Rasulullah saw.
(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan al-Hakim yang bersumber dari ‘Aisyah. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Ya’la yang bersumber dari Anas.)

Sebetulnya apa yang dilakukan Nabi itu menurut standar umum adalah hal yang wajar. Saat sedang berbicara di depan umum atau dengan seseorang, tentu kita tidak suka diinterupsi oleh orang lain. Namun untuk standar Nabi, itu tidak cukup. Oleh karena itulah Allah menegurnya.

Sebagai seorang yang tabligh, meski ayat itu menyindirnya, Nabi Muhammad tetap menyampaikannya kepada kita. Itulah sifat seorang Nabi.
Tidak mungkin Nabi itu Kitman atau menyembunyikan wahyu.

Fathonah

Artinya Cerdas. Mustahil Nabi itu bodoh atau jahlun. Dalam menyampaikan 6.236 ayat Al Qur’an kemudian menjelaskannya dalam puluhan ribu hadits membutuhkan kecerdasan yang luar biasa.
Nabi harus mampu menjelaskan firman-firman Allah kepada kaumnya sehingga mereka mau masuk ke dalam Islam. Nabi juga harus mampu berdebat dengan orang-orang kafir dengan cara yang sebaik-baiknya.
Apalagi Nabi mampu mengatur ummatnya sehingga dari bangsa Arab yang bodoh dan terpecah-belah serta saling perang antar suku, menjadi satu bangsa yang berbudaya dan berpengetahuan dalam 1 negara yang besar yang dalam 100 tahun melebihi luas Eropa.
Itu semua membutuhkan kecerdasan yang luar biasa.
sumber : http://ms.wikipedia.org/wiki/Iman

Saturday, July 13, 2013

Kisah Ikhlas

Zaman dahulu kala, ada tiga orang Bani Israil. Orang yang pertama berkulit belang (sopak), yang kedua berkepala botak, dan yang ketiga buta. Allah ingin menguji ketiga orang tersebut. Maka Dia mengutus kepada mereka satu malaikat.
Malaikat mendatangi orang yang berpenyakit sopak (Si Belang) dan bertanya kepadanya, “Sesuatu apakah yang engkau minta?”
Si Belang menjawab, “Warna yang bagus dan kulit yang bagus serta hilangnya dari diri saya sesuatu yang membuat orang-orang jijik kepada saya.”
Lalu malaikat itu mengusapnya dan seketika itu hilanglah penyakitnya yang menjijikkan itu. Kini ia memiliki warna kulit yang bagus. Kemudian malaikat itu bertanya lagi kepadanya, “Harta apa yang paling engkau sukai?”
Orang itu menjawab, “Onta.”
Akhirnya orang itu diberikan seekor onta yang bunting seraya didoakan oleh malaikat, “Semoga Allah memberi berkah untukmu dalam onta ini.”
Kemudian malaikat mendatangi si Botak dan bertanya kepadanya, “Apakah yang paling engkau sukai?”
Si Botak menjawab, “Rambut yang indah dan hilangnya dari diri saya penyakit yang karenanya aku dijauhi oleh manusia.”
Malaikat lalu mengusapnya, hingga hilanglah penyakitnya dan dia diberi rambut yang indah. Malaikat bertanya lagi, “Harta apa yang paling engkau sukai?”
Orang itu menjawab, “Sapi.”
Akhirnya si Botak diberikan seekor sapi yang bunting dan didoakan oleh malaikat, “Semoga Allah memberkahinya untukmu.”
Selanjutnya malaikat mendatangi si Buta dan bertanya kepadanya, “Apa yang paling engkau sukai?”
Si Buta menjawab, “Allah mengembalikan kepada saya mata saya agar saya bisa melihat manusia.”
Malaikat lalu mengusapnya hingga Allah mengembalikan pandangannya. Si Buta bisa melihat lagi. Setelah itu malaikat bertanya lagi kepadanya, “Harta apa yang paling engkau sukai?”
Orang itu menjawab, “Kambing.”
Akhirnya diberilah seekor kambing yang bunting kepadanya sambil malaikat mendoakannya.
Singkat cerita, dari hewan yang dimiliki ketiga orang itu beranak dan berkembang biak. Yang pertama memiliki satu lembah onta, yang kedua memiliki satu lembah sapi, dan yang ketiga memiliki satu lembah kambing.
Kemudian sang malaikat – dengan wujud berbeda dengan sebelumnya – mendatangi si Belang. Malaikat berkata kepadanya, “Seorang miskin telah terputus bagiku semua sebab dalam safarku, maka kini tidak ada bekal bagiku kecuali pertolongan Allah kemudian dengan pertolongan Anda. Saya memohon kepada Anda demi (Allah) Yang telah memberi Anda warna yang bagus, kulit yang bagus, dan harta, satu ekor onta saja yang bisa menghantarkan saya dalam safar saya ini.”
Orang yang tadinya belang itu menanggapi, “Hak-hak orang masih banyak.”
Lalu malaikat bertanya kepadanya, “Sepertinya saya mengenal Anda. Bukankah Anda dulu berkulit belang yang dijauhi oleh orang-orang dan juga fakir, kemudian Anda diberi oleh Allah?”
Orang itu menjawab, “Sesungguhnya harta ini saya warisi dari orang-orang tuaku.”
Maka malaikat berkata kepadanya, “Jika kamu dusta, maka Allah akan mengembalikanmu pada keadaan semula.”
Lalu, dengan rupa dan penampilan sebagai orang miskin, malaikat mendatangi mantan si Botak. Malaikat berkata kepada orang ini seperti yang dia katakan kepada si Belang sebelumnya. Ternyata tanggapan si Botak sama persis dengan si Belang. Maka malaikat pun menanggapinya, “Jika kamu berdusta, Allah pasti mengembalikanmu kepada keadaan semula.”
Lalu malaikat – dengan rupa dan penampilan berbeda dengan sebelumnya – mendatangi si Buta. Malaikat berkata kepadanya, “Seorang miskin dan Ibn Sabil yang telah kehabisan bekal dan usaha dalam perjalanan, maka hari ini tidak ada lagi bekal yang menghantarkan aku ke tujuan kecuali dengan pertolongan Allah kemudian dengan pertolongan Anda. Saya memohon kepada Anda, demi Allah yang mengembalikan pandangan Anda, satu ekor kambing saja supaya saya bisa meneruskan perjalanan saya.”
Maka si Buta menanggapinya, “Saya dulu buta lalu Allah mengembalikan pandangan saya. Maka ambillah apa yang kamu suka dan tinggalkanlah apa yang kamu suka. Demi Allah aku tidak keberatan kepada kamu dengan apa yang kamu ambil karena Allah.”
Lalu malaikat berkata kepadanya, “Jagalah harta kekayaanmu. Sebenarnya kamu (hanyalah) diuji. Dan Allah telah ridha kepadamu dan murka kepada dua sahabatmu.”
***
Demikianlah kisah ini, Allah senantiasa menguji hamba-hamba-Nya, dan kita pun senantiasa diuji oleh-Nya. Dalam kisah tadi, ada dua hal yang menjadi bahan ujian, yaitu kesehatan, penampilan fisik, dan harta. Mudah-mudahan kita adalah yang orang yang lulus ujian sebagaimana si Buta. Jika kita ingin seperti si Buta, maka kita harus berusaha menjadi bagian dari orang-orang yang bersyukur dan senantiasa merasakan adanya pengawasan Allah (muraqabatullah).
Semoga Allah senantiasa ridha dan tidak murka kepada kita semua.. Aamiin.
Maraji’: Hadits Riwayat Bukhari – Muslim

HASUD ( DENGKI )

Hasud ( dengki ) adalah sikap batin tidak senang terhadap kenikmatan yang diperoleh orang lain dan berusaha untuk menghilangkannya dari orang tersebut. Imam Ghazali mengatakan bahwa hasud itu adalah cabang dari syukh ( الشخ) yaitu sikap batin yang bakhil berbuat baik. Kata hasud berasal dari bahasa Arab, yaitu “hasadun” yang berarti dengki, benci. Dengki merupakan suatu sikap atau perbuatan yang mencerminkan rasa marah, tidak suka karena iri. Dalam kamus Bahasa Indonesia kata “hasud” diartikan membangkitkan hati seseorang supaya marah (melawan, memberontak, dan sebagainya).Dengan demikian yang dimaksud dengan hasud pada hakikatnya sama dengan hasad, yakni suatu perbuatan tercela sebagai akibat adanya rasa iri hati dalam hati seseorang. Rasululloh s.a.w. bersabda :

ﺩَﺏﱠﺇِﻟَﻴْﻜُﻢْﺩَﺍۤﺀُﭐْﻷُﻣَﻢِﻗَﺒْﻠَﻜُﻢْﺑَﻐْﻀَﺎﺀُﻭَﺣَﺴَﺪٌﻫِﻲَﺣَﺎﻟِﻘَﺔُﭐﻟﺪﱢﻳْﻦِﻻَﺣَﺎﻟِﻘَﺔُﭐﻟﺸﱠﻌْﺮِ
( ﺭَﻭَﺍﻩُﺃَﺣْﻤَﺪُﻭَﭐﻟﺘﱢﺮْﻣِﺬِﻱﱡ )

Artinya : “Telah masuk ke dalam tubuhmu penyakit-penyakit umat terdahulu (yaitu) benci dan dengki, itulah yang membinasakan agama, bukan dengki mencukur rambut”. (H.R. Ahmad dan Tirmidzi)

Lebih jauh para ulama mengemukakan pengertian hasud atau hasad sebagai berikut :

1.Menurut Al Jurjani Al Hanafi dalam kitabnya “Al Ta’rifaat”, hasad ialah menginginkan atau mengharapkan hilangnya nikmat dari orang yang didengki (mahsud) supaya berpindah kepadanya (orang yang mendengki).

2.Menurut Imam Al Ghazali dalam kitab “Ihya Ulumuddin”, hasad ialah membenci nikmat Allah S.W.T. yang ada pada diri orang lain, serta menyukai hilangnya nikmat tersebut.

3.Menurut Sayyid Qutub dalam tafsir “Al Manar”, hasad ialah kerja emosional yang berhubungan dengan keinginan agar nimat yang diberikan Allah S.W.T. kepada seseorang dari hamba-Nya hilang dari padanya. Baik cara yang dipergunakan oleh orang yang dengki itu dengan tindakan supaya nikmat itu lenyap dari padanya atas dasar iri hati, ataau cukup dengan keinginan saja. Yang jelas motif dari tindakan itu adalah kejahatan.

Hal inilah, seperti yang dijelaskan Al Qur’an sebagai berikut :

…ﺃَﻡْﻳَﺤْﺴُﺪُﻭْﻥَﭐﻟﻨﱠﺎﺱَﻋَﻠَﻰﻣَﺎۤﺍٰﺗٰﻬُﻢُﭐﷲُﻣِﻦْﻓَﻀْﻠِﻪِ

Artinya : “ Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang telah Allah berikan kepadanya …. (Q.S. An Nisa : 54)

Jadi hasud/hasad menurut istilah: membenci nikmat Allah SWT yang dianugerahkan kepada orang lain, dengan keinginan agar nikmat yang didapat orang tersebut segera hilang atau terhapus.

Rasulullah saw menggambarkan betapa tercelanya kedengkian itu dengan sabdanya:

ﺇِﻳﱠﺎﻛُﻢْﻭَﭐﻟْﺤَﺴَﺪَﻓَﺈِﻥﱠﭐﻟْﺤَﺴَﺪَﻳَﺄْﻛُﻞُﭐْﻟﺤَﺴَﻨَﺎﺕِﻛَﻤَﺎﺗَﺄْﻛُﻞُﭐﻟﻨﱠﺎﺭُﭐﻟْﺤَﻄَﺐَ ( ﺭَﻭَﺍﻩُﺃَﺑُﻮْﺩَﺍﻭُﺩَﻋَﻦْﺃَﺑِﻲْﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَﺭﺽ

”Kedengkian memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar” (HR.Abu Daud dari Abu Hurairah).

Ketika seseorang mengharapkan lenyapnya nikmat dari orang yang didengki maka saat itu ia telah berlaku hasad, karena sesungguhnya kedengkian adalah membenci nikmat dan menginginkan lenyapnya nikmat itu dari orang yang mendapatkannya.
Pantaslah jika Rasulullah saw pernah menyebut seseorang sebagai penghuni surga akan lewat di depan sahabat-sahabatnya, yang ketika kejadian itu berulang tiga kali dalam tiga hari Rasulullah menyebutnya sebagai seorang dari penghuni surga, dan ketika ditelusuri oleh Abdullah bin Amer bin al-Ash dengan bermalam di rumah orang tersebut selama tiga malam, ia tidak pernah melihat amalan orang tersebut yang berlebihan, bahkan orang itu juga tidak bangun malam, kecuali jika berbalik dari tempat tidurnya ia menyebut Allah, ia tidak bangun kecuali untuk shalat subuh, dan tidak pernah mendengarnya berkata kecuali kebaikan.

Bahkan hampir saja Abdullah meremehkan amalannya. Ketika Abdullah mengatakan bahwa sesungguhnya Rasulullah telah bersabda begini dan begitu, kemudian ia bertanya : ”Apakah gerangan yang membuatmu mencapai tingkatan tersebut?”
Orang tersebut menjawab: ”Tidak ada apa-apa kecuali yang kamu lihat, hanya saja aku tidak punya rasa benci dan dengki kepada salah seorang pun dari kaum muslimin yang dikaruniai Allah kebaikan”.

Di sinilah Abdullah menemukan jawaban itu, ia berkata :”Itulah rupanya yang membuatmu mencapai tingkatan itu, dan itulah yang tidak mampu kami lakukan”.

Demikianlah nikmatnya jika kita dapat menghidarkan diri dari berlaku hasad pada orang lain yakni surga, yang sesungguhnya terlihat sangatlah sepele persoalannya meskipun sesungguhnya berat dalam pengamalannya.
Cukuplah menjadi renungan kita bersama bahwasanya penyebab pembunuhan pertama kali di muka bumi ini terjadi yaitu anak Adam membunuh saudaranya adalah disebabkan oleh kedengkiannya pada saudaranya atas nikmat yang dimilikinya lalu kita bertanya masihkah kita harus mendengki?

Rasulullah bersabda:

ولا تحاسدوا ولاتقاطعوا ولاتباغضوا ولاتدابروا وكونوا عبادالله إخوانا كما أمركم الله ( رواه ﭐﻟْﺒُﺨَﺎﺭِﻱﱡ ومسلم )

Artinya : “Janganlah kamu sekalian saling mendengki, membenci, dan saling belakang-membelakangi; tetapi jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara sebagaimana yang telah diperintahkan Allah kepadamu”. ( H.R Bukhari dan Muslim )
Setiap muslim/muslimah wajib hukumnya menjauhi sifat hasud karena hasud termasuk sifat tercela dan merupakan perbuatan dosa. Simaklah QS. An Nisa’ [4]: 32



Artinya : ““Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Dalam kitab Tanbihul Ghafilin yang dinyatakan Imam Abu Laits Samarqandi, dijelaskan bahwa orang hasud itu telah menentang Allah SWT dalam beberapa hal, :

1.Membenci nikmat atau anugerah Allah SWT yang diberikan kepada orang lain.

2.Tidak rela menerima pembagian karunia Allah SWT atas dirinya.

3.Pelit terhadap pemberian Allah SWT, kalau bisa semua anugerah Allah dan kebajikan jatuh pada dirinya sendiri, tak perlu orang lain. Kalaupun orang lain memperolehnya diharapkan di bawah derajat dirinya.

4.Mengikuti pengaruh Ibnlis/syetan yang sebetulnya sangat merugikan dan menghinakan dirinya sendiri
Bahaya-bahaya sifat hasud antara lain:

•Merusak iman orang yang hasud.

الحسد ﻳُﻔْﺴِﺪُ الايمان كما يفسد الصبر العسل ( رواه ﭐﻟﺪﱠﻳْﻠَﻤِﻲﱡ )

Artinya : “Hasud itu dapat merusak iman sebagaimana jadam merusak madu” (H.R Ad Dailami)
•Menghanguskan segala macam kebaikan yang pernah dilakukan.

ﺇِﻳﱠﺎﻛُﻢْﻭَﭐﻟْﺤَﺴَﺪَﻓَﺈِﻥﱠﭐﻟْﺤَﺴَﺪَﻳَﺄْﻛُﻞُﭐْﻟﺤَﺴَﻨَﺎﺕِﻛَﻤَﺎﺗَﺄْﻛُﻞُﭐﻟﻨﱠﺎﺭُﭐﻟْﺤَﻄَﺐَ
( رواه ابو داود )

Artinya : “Jauhilah darimu dari hasud karena sesungguhnya hasud itu memakan kebaikan-kebaikan seperti api memakan kayu bakar”. ( H.R Abu Dawud )

•Tersiksa batinnya untuk selama-lamanya, sebab di dunia ini tidak sepi dari orang-orang yang mendapat nikmat dari Allah baik berupa ilmu, pangkat, atau harta benda sementara dia selalu diliputi rasa dengki terus menerus.

Ada 2 macam hasud yang dibolehkn, Rasulullah bersabda

لاحسد إلا فى اثنين: رجل أتاه الله مالا فسلطه على هلكته فى الحق ورجل أتاه الله الحكمة فهو يقضي بها ويعلمها
( رواه ﭐﻟْﺒُﺨَﺎﺭِﻱﱡ )

Artinya : “Tidak boleh iri hati kecuali dalam 2 hal : 1. Seorang yang diberi oleh Allah SWT harta kekayaan maka dipergunakan untuk mempertahankan hak ( kebenaran ) dan 2. Seorang yang diberi Allah SWT ilmu hikmah, maka ia pergunakan dan ia ajarkan”. ( H.R Bukhari )

•Mengarah pada perbuatan maksiat, dengan berlaku hasud otomatis seseorang pasti melakukan hal-hal lain seperti ghibah (mengumpat/menggosip orang), berdusta, mencela, bahkan mengadu domba.

•Jauh dari rahmat Allah SWT dan sesama manusia

•Menghancurkan persatuan dan kesatuan

•Menyakiti orang lain atau dapat mencelakakan orang lain

•Terkena hinaan dan kegelisahan apalagi ia menyadari bahwa orang lain telah memahami hasutannya, maka ia akan dipandang rendah dan pasti dijauhi.

•Kerisauan dan kegelisahan akibat kebencian tak terputus-putus
•Akan selalu menderita di atas kesenangan orang lain. Ia tidak pernah merasa bahagia selama ada orang lain yang melebihinya

•Dapat memutuskan hubungan silaturrahim dan persaudaraan

•Berpotensi akan menjadi provokator yang dapat menimbulkan bencana atau kerugian, baik untuk dirinya ataupun orang lain

•Menjerumuskan pelakunya masuk neraka.

Cara menghindari sifat hasud :
1.Selalu meningkatkan iman kepada Allah SWT

2.Berupaya meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT

3.Mensyukuri nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepadanya

4.Meningkatkan sifat Qana’ah (menerima dengan ridlo setiap anugerah Allah SWT)

5.Menyadari kedudukan harta dan jabatan dalam kehidupan manusia di dunia.

Kebiasaan-kebiasaan yang harus dilatih agar terhindar dari sifat hasud

1.Membiasakan diri menghormati pendapat orang lain agar terhindar dari konflik

2.Membiasakan diri melakukan perbuatan baik, karena Allah bersama orang yang berbuat baik (Q.S. 16 :128)

3.Membiasakan diri senang dan bersyukur serta memberikan selamat atas keberhasilan/kebahagiaan orang lain

4.Membiasakan diri memelihara hubungan baik/silaturrahim

5.Membiasakan diri mempelajari, memahami dan memperaktikkan ayat-ayat Allah

6.Kemitmen untuk selalu meningkatkan ke-Islaman terutama salat lima waktu

7.Membiasakan diri mensyukuri nikmat/pemberian Allah sekecil apapun

SUMBER : SYAUNARAHMAN. WORDPRESS.COM

DAMPAK RIYA’ DAN SUM’AH

Jika penyakit riya' dan sum'ah telah menggerogoti muslim, apalagi aktifis dakwah, maka dampak buruknya tidak hanya menimpa pribadi muslim dan aktifis dakwah itu, tetapi juga menimpa jama'ah. Berikut adalah beberapa dampak buruk riya' dan sum'ah itu:

1. Terhalang dari Hidayah dan Taufiq Allah
Hidayah Allah SWT adalah anugerah Allah yang dikaruniakan-Nya kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya. Ini hak prerogatif Allah. Ia tidak bisa dipaksa untuk menghampiri kita atau orang-orang tertentu. Kita bisa berdoa agar mendapat hidayah, namun terserah Allah apakah menurunkan hidayah-Nya atau tidak.

2. Batal Amalnya

3. Mendapat Azab di Akhirat
Amal-amal yang banyak, yang disangka membuat masuk surga, justru menyeret manusia ke neraka ketika amal-amal itu dibangun di atas riya' dan sum'ah. Seperti hadits shahih yang diriwayatkan Imam Muslim bahwa di pengadilan akhirat nanti ada 3 orang yang diadili pertama kali; orang yang mati syahid, orang alim yang mengajarkan ilmunya, dan orang kaya yang dermawan. Ketiganya menyangka akan masuk surga. Ini tercermin dari jawabannya saat ditanya tentang apa yang dilakukan dengan nikmat-nikmat itu. Tapi rupanya, Allah menilai berbeda dari persangkaan ketiga orang itu sebab mereka melakukannya karena riya' dan sum'ah. Lalu Allah memerintahkan malaikat untuk menyeret mereka ke neraka.


4. Aibnya akan terbuka baik di dunia maupun di akhirat
Orang yang riya' dan sum'ah ingin mendapatkan pujian, penghormatan, atau kedudukan dari orang lain. Namun seringkali Allah justru membuka aib orang seperti itu di dunia sehingga terbongkarlah kebusukannya.

5. Menderita Kesempitan dan Kegelisahan
Orang yang riya' atau sum'ah akan dilanda kegelisahan dalam hidupnya. Ia berada dalam dua kesempitan. Merasa sempit karena khawatir niatnya terbongkar, dan merasa sempit saat niatnya tidak tercapai. Berbeda dengan orang ikhlas yang sejak awal melakukan amal telah mendapatkan ketenangan karena Allah-lah yang melihat dan akan membalas amalnya meskipun tidak ada orang lain yang tahu.


6. Tercabutnya kewibawaan dan pengaruh
Kewibawaan seorang muslim bisa hadir karena Allah yang menanamkan pada dirinya. Maka saat seorang hamba ikhlas dalam menjalankan agama-Nya, ibadah, dan dakwah, Allah memberikan kewibawaan itu. Namun jika Allah menghinakan seseorang, maka dengan cara bagaimanapun kewibawaan itu dipoles, ia tetap saja luntur dan tak berbekas.

7. Tidak tekun dalam beramal
Karena berorientasi pandangan manusia dan materi, orang yang riya' dan sum'ah tidak akan bisa istiqamah dalam beramal. Saat manusia tidak lagi memperhatikannya, saat media tidak lagi meliputnya, saat keuntungan-keuntungan materi tidak didapatkannya, ia pun berhenti dari amal itu.

Sumber : Buku PAI

AKIBAT MENDZALIMI ALLAH , MANUSIA DAN ALAM

"Tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya melainkan Engkau. Maha suci diri-Mu, sesungguhnya aku tergolong dalam golongan orang yang menzalimi diri sendiri.”

Kenapa? Mengapa setelah Allah suruh kita memuji-Nya, diminta kita kutuk diri sendiri? “Aku zalim. Aku zalim…” seolah-olah itu kehendak Allah SWT.



Umumnya manusia merasakan dirinyalah orang paling baik dan betul dalam perjalanannya diatas muka bumi. Sebab itulah walaupun dia berlaku zalim, jarang sekali ia sedar diri dan jauh sekali untuk mengaku telah melakukan kezaliman keatas orang lain. Lebih-lebih lagilah sulit untuk kita temui orang yang sedar ia telah berlaku zalim keatas keatas dirinya sendiri, ditambah pula kerana manusia lebih suka menyalahkan orang lain dan lebih nampak kesalahan orang lain daripada dirinya sendiri.

Manusia dikatakan menzalimi dirinya sendiri apabila sikap dan tindakan yang dilakukannya dalam kesedaran, menempah kehinaan dalam hidup didunia dan azab sengsara diakhirat kelak. Dirinya terzalim kerana terpaksa menanggung akibat buruk akibat tindakan diri-sendiri, bukan dari campur tangan orang lain keatasnya. Jadi dia bukan dizalimi (oleh sesiapa) tetapi menzalimi diri sendiri.

Manusia tergolong dalam golongan mereka yang menzalim diri sendiri kerana melanggar syariat Allah, zahir mahupun batin. Dengan itu menyebabkan dirinya terjebak dengan dosa. Firman Allah:

“ Barangsiapa yang tidak berhukum dengan hukum yang diturunkan Allah, maka dia adalah dari oaring-orang yang zalim.” - Al Maidah: 15



Bila dirinya terjebak dengan dosa sama ada dosa kepada Allah mahupun dosa sesama makhluk, maka dirinya terzalim kerana telah menempah tiket kehinaan hidup didunia dan azab yang pedih diakhirat. Oleh kerana kejahilan kita dalam hal ini maka memungkinkan mudahnya hati kecil kita mengeluarkan kata-kata, “Tak patut Tuhan, suruh kata aku ni zalim!” Memang begitu sikap orang jahil, ia akan memusuhi apa yang diluar pengetahuaanya.

Sebenarnya tanpa kita sedari, setiap saat dan ketika kita berada sama ada dalam pahala atau dosa. Kedua-duanya sungguh mudah untuk kita perolehi. Sebab dosa ataupun pahala dilakukan anggota lahir dan anggota batin yang sama. Dengan keadilan dan kasih sayang Allah, kita telah dibekalkan dengan akal fikiran untuk meninbang dan memilih serta didatangkan para Nabi dan Rasul untuk memperjelaskan syariat Allah serta memberi peringatan (khabar gembira dan dukacita) kepada manusia yang memang bersifat lupa, leka dan lalai.

Diantara contoh kita menzalimi diri sendiri ialah kerana kufur dengan nikmat Allah yang begitu banyak kita kecapi. Disamping meletakkan diri kita terlibat dengan dosa, kita kita juga menyebabkan Allah tarik balik nikmat kurnia-Nya dan menempah kemurkaan Allah keatas diri kita. Firman Allah

“ jika sekiranya kamu bersyukur nescaya akan aku tambah nikmat untukmu. Dan jika kamu kufur (atas nama-Ku), ingatlah azab dari-Ku amat pedih.”

Sebagai contoh mari kita lihat nikmat yang terdekat pada diri kita iaitu mulut kita. Padanya sahaja setelah Allah sediakan berbagai-bagai nikmat. Ia dihiasi dengan barisan gigi yang indah lagi masing-masing dengan fungsi yang tersendiri. Ada yang bertugas untuk mengunyah, mengerat, mengoyak dan mengisar apa yang kita makan. Begitu juga dikurniakan untuk dapat kita kecapi berbagai nikmat rasa yang lazat dan dibekalkan cecair liur yang tidak pernah kering untuk bertindak sebagai pelincir dan pelembut makanan. Segala-galanya sempurna.

Bila Allah beri rezeki makanan, mulut, akan berperanan melembutkan makanan. Belum sempat kita bersyukur diatas makanan itu, sudah dapat nikmat lazat. Bila makanan lazat sudah tentu rasa puas, belum sempat bersyukur,kita sudah rasa pula nikmat kenyang. Belumpun sempat kita bersyukur atas nikmat kenyang, sudah diberi minuman untuk hilangkan rasa haus dahaga. Seterusnya belum sempat mensykuri nikmat dihilangkan haus telah didatangkan nikmat segar, bertenaga dan berbadan sihat.

Begitulah seterusnya. Kita asyik sahaja belum sempat-sempat bersyukur, tetapi Allas sentiasa meneruskan kurniaan-Nya. Pernahkah kita merasa terkejut dengan kedatangan nikmat Allah yang tidak putus-putus?

“ jikalau kamu hendak menghitung akan nikmat-nikmat Ku maka kamu tidak akan dapat menghitungnya.” – An Nahl: 18

mungkin hati kecil kita masih berat mengakui kelalaian kita dalam mensyukuri nikmat Allah. Cubalah kita membuka jendela rumah kita dan lihat sejauh saujana mata memandang bumi yang terbentang luas. Siapakah agaknya yang merosakkannya? Udaranya dicemarkan, hutan belantara habsi disodok, ditebang dan hiduoan liar dijahanamkan oleh manusia hanya semata-mata untuk diratakan dan didirikan bangunan yang indah lagi mencapai awan.

Sebenarnya Allah SWT jadikan tumbuh-tumbuhan untuk berfungsi membekalkan oksigen untuk kita sedut dan dan kita pula mengeluarkan mengeluarkan karbon dioksida (semasa pernafasan) yang bakal digunakannya tumbuh-tumbuhan untuk membina makanan (kanji) dan mengeluarkan kembali oksigen. Manfaatnya tetap kembali kepada manusia. Begitulah lemah makhluk kerana saling perlu memerlukan satu sama lain.

Jadi kalau kita hapuskan semua pokok-pokok yang menyediakan bekalan pernafasan kita maka memanglah kita zalim. Allah beri rahmat-Nya pada kita tapi kita rosakkan dan Persia-siakan. Oleh itu patut sangatlah dikatakan pada diri kita, “ engakau zalim, engkau zalim…”

Begitu juga, Allah jadikan gunung-ganang yang berfungsi sebagai pasak bumi. Tetapi datang manusia, diruntuhkan bukit-bukau dan disodok-ratakan. Apakaha yang akan terjadi jika pasak tiang sebuah rumah ditanggalkan? Tentulah rumah akan bergoyang dan mudah runtuh walaupun bukannya dilanda ribut kencang. Begitulah juga bumi apabila pasaknya diganggu dan dibuang. Maka akan terjadilah gempa bumi.

Bila bumi ‘bergoyang’ angin dan air pun akan terlibat sama. Paras laut akan berubah, banjir dan angin ribut datang melanda. Semuanya ini menjadi bala bagi semua manusia. Firman Allah:

“ Lahirlah kerosakan dilautan dan daratan, hasil tangan manusia itu sendiri.” - Ar Rom: 40

Segala-galanya ini tiada lain melainkan kerana kelalaian manusia menghormati peraturan Allah sama ada yang berlaku pada alam tabi’ie mahupun yang berlaku atas perbuatan hamba-Nya. Lalai daripada mensyukuri nikmat sebenarnya adalah dosa kerana tidak mengenangkan jasa bakti Allah kepada kita yang telah kita kecapi sewenang-wenangnya. Bila kita sentiasa dalam keadaan berdosa ertinya kita sedang menzalimi diri sendiri kerana dengannya bakal menjerumuskan kita dalam kecelakaan dunia dan akhirat.

Oleh itu mengaku diri sentiasa berdosa ataupun zalim adalah wajar dan elok sekali dilakukan. Kerana pengakuan demikian menunjukkan kita beradab dengan tuhan. Merendahkan diri dengan Allah dan rasa bersalah selalu. Mudah-mudahan nanti ianya akan membuahkan penyesalan dan sifat menginsafi diri yang membuka jalan untuk rujuk kembali kepada Allah SWT. Nescaya dengan itu Allah senang dengan kita, sebab rintihan hamba Allah yang bertaubat itu lebih disukai-Nya daripada gentelan tasbih para wali.

Bandingannya, kalau dalam kita berkawan, tiba-tiba kawan kita selalu berkata, “minta maaf ya, kalau saya ada silap….” Perkataan ini sudah cukup untuk menyejukkan hati kita. Sebab perasaan suka terhadap orang yang meminta maafitu memang fitrah kejadian manusia. Apalagi kalau orang itu memang membuat anaiya pada kita.

Kalaulah kita sebagai manusia terasa senang bila orang meminta maaf dengan penuh rendah hati kepada kita, tentulah Allah SWT lagi senang kalau hamba-hambaNya sentiasa meminta ampun dan mengaku kesalahan diri sendiri. Merintihlah, “ wahai tuhan, tiadalah yang layak ku sembah selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku ini telah menzalimi diriku. Aku selalu berdosa, wahai Tuhan. Ampunilah daku…”

Jadi Allah SWT jadikan tiap sesuatu itu ada mempunyai hikmah yang mesti kita ambil pengajaran dan syukuri. Semuanya Allah jadikan untuk keperluan manusia sebagai khlifa-nya di atas mukabumi.

Namun begitu, yang malangnya sangat sedikit manusia yang tahu bersyukur. Firman Allah:

“ Sedikit sekali antara hamba-hamba-ku yang bersyukur.” - sabar’: 13

dan disebabkan terlalu sediktnya manusia yang tergolong dalam golongan yang bersyukur maka berkemungkinan besar kita tergolong dalam kalangan hamba Allah yang tiada pandai bersyukur. Oleh itu mengaku sahajalah pada diri sendiri dengan berkata, “ Maha Suci Engkau Ya Allah, Sesungguhnya Aku Tergolong Dalam Golongan Hamba-hamba Mu Yang Zalim…”

Friday, July 12, 2013

Keajaiban Al Qur’an dan Ilmu Pengetahuan



Benar kiranya jika Al Qur’an disebut sebagai mukjizat. Bagaimana tidak, ternyata ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan di abad ke 7 masehi di mana ilmu pengetahuan belum berkembang (saat itu orang mengira bumi itu rata dan matahari mengelilingi bumi), sesuai dengan ilmu pengetahuan modern yang baru-baru ini ditemukan oleh manusia.
Sebagai contoh ayat di bawah:
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” [Al Anbiyaa:30]
Saat itu orang tidak ada yang tahu bahwa langit dan bumi itu awalnya satu. Ternyata ilmu pengetahuan modern seperti teori Big Bang dan teori ilmiyah lainnya menyatakan bahwa alam semesta (bumi dan langit) itu dulunya satu. Kemudian akhirnya pecah menjadi sekarang ini.
Kemudian ternyata benar segala yang bernyawa, termasuk tumbuhan bersel satu pasti mengandung air dan juga membutuhkan air. Keberadaan air adalah satu indikasi adanya kehidupan di suatu planet. Tanpa air, mustahil ada kehidupan. Inilah satu kebenaran ayat Al Qur’an.
Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur’an, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al Qur’an, 21:33)
Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu:
“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Al Qur’an, 36:38)
Langit yang mengembang (Expanding Universe)
Dalam Al Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47)
Menurut Al Qur’an langit diluaskan/mengembang. Dan inilah kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini.
Menurut Stephen Hawkings dengan teori Big Bang, sejak terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara terus-menerus dengan kecepatan maha dahsyat. Teori lain seperti Inflationary juga berpendapat jagad raya terus berkembang. Para ilmuwan menyamakan peristiwa mengembangnya alam semesta dengan permukaan balon yang sedang ditiup.
Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus “mengembang”.
Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.
Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi.



Gunung yang Bergerak
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.” [QS 27:88]
14 abad lampau seluruh manusia menyangka gunung itu diam tidak bergerak. Namun dalam Al Qur’an disebutkan gunung itu bergerak.
Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling menjauhi.

Para ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun 1980, yakni 50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh Wegener dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915, sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan bumi awalnya adalah satu kesatuan yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan.
Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang masing-masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia, Antartika dan India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri dari Eropa, Amerika Utara dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun setelah pemisahan ini, Gondwana dan Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih kecil.
Benua-benua yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak pada permukaan Bumi secara terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per tahun. Peristiwa ini juga menyebabkan perubahan perbandingan luas antara wilayah daratan dan lautan di Bumi.
Pergerakan kerak Bumi ini diketemukan setelah penelitian geologi yang dilakukan di awal abad ke-20. Para ilmuwan menjelaskan peristiwa ini sebagaimana berikut:
Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan utama, dan beberapa lempengan kecil. Menurut teori yang disebut lempeng tektonik, lempengan-lempengan ini bergerak pada permukaan bumi, membawa benua dan dasar lautan bersamanya. Pergerakan benua telah diukur dan berkecepatan 1 hingga 5 cm per tahun. Lempengan-lempengan tersebut terus-menerus bergerak, dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi secara perlahan. Setiap tahun, misalnya, Samudera Atlantic menjadi sedikit lebih lebar. (Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; General Science, Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 30)
Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat tersebut Allah telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya perjalanan awan. (Kini, Ilmuwan modern juga menggunakan istilah “continental drift” atau “gerakan mengapung dari benua” untuk gerakan ini. (National Geographic Society, Powers of Nature, Washington D.C., 1978, s.12-13)
Tidak dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Al Qur’an bahwa fakta ilmiah ini, yang baru-baru saja ditemukan oleh para ilmuwan, telah dinyatakan dalam Al Qur’an.
“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit lalu Kami beri minum kamu dengan air itu dan sekali kali bukanlah kamu yang menyimpannya.” (Al Qur’an, 15:22)
Ramalan Kemenangan Romawi atas Persia
“Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang).” (Al Qur’an, 30:1-4)
Ayat-ayat ini diturunkan kira-kira pada tahun 620 Masehi, hampir tujuh tahun setelah kekalahan hebat Bizantium Kristen di tangan bangsa Persia, ketika Bizantium kehilangan Yerusalem. Kemudian diriwayatkan dalam ayat ini bahwa Bizantium dalam waktu dekat menang. Padahal, Bizantium waktu itu telah menderita kekalahan sedemikian hebat hingga nampaknya mustahil baginya untuk mempertahankan keberadaannya sekalipun, apalagi merebut kemenangan kembali. Tidak hanya bangsa Persia, tapi juga bangsa Avar, Slavia, dan Lombard menjadi ancaman serius bagi Kekaisaran Bizantium. Bangsa Avar telah datang hingga mencapai dinding batas Konstantinopel. Kaisar Bizantium, Heraklius, telah memerintahkan agar emas dan perak yang ada di dalam gereja dilebur dan dijadikan uang untuk membiayai pasukan perang. Banyak gubernur memberontak melawan Kaisar Heraklius dan dan Kekaisaran tersebut berada pada titik keruntuhan. Mesopotamia, Cilicia, Syria, Palestina, Mesir dan Armenia, yang semula dikuasai oleh Bizantium, diserbu oleh bangsa Persia. (Warren Treadgold, A History of the Byzantine State and Society, Stanford University Press, 1997, s. 287-299.)
Diselamatkannya Jasad Fir’aun
“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu” [QS 10:92]



Maurice Bucaille dulunya adalah peneliti mumi Fir’aun di Mesir. Pada mumi Ramses II Dia menemukan keganjilan, yaitu kandungan garam yang sangat tinggi pada tubuhnya. Dia baru kemudian menemukan jawabannya di Al-Quran, ternyata Ramses II ini adalah Firaun yang dulu ditenggelamkan oleh Allah swt ketika sedang mengejar Nabi Musa as.
Injil & Taurat hanya menyebutkan bahwa Ramses II tenggelam; tetapi hanya Al-Quran yang kemudian menyatakan bahwa mayatnya diselamatkan oleh Allah swt, sehingga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.
Perhatikan bahwa Nabi Muhammad saw hidup 3000 tahun setelah kejadian tersebut, dan tidak ada cara informasi tersebut (selamatnya mayat Ramses II) dapat ditemukan beliau (karena di Injil & Taurat pun tidak disebut). Makam Fir’aun, Piramid, yang tertimbun tanah baru ditemukan oleh arkeolog Giovanni Battista Belzoni tahun 1817.Namun Al-Quran bisa menyebutkannya karena memang firman Allah swt (bukan buatan Nabi Muhammad saw).
Segala Sesuatu diciptakan Berpasang-pasangan
Al Qur’an yang berulang-ulang menyebut adanya pasangan dalam alam tumbuh-tumbuhan, juga menyebut adanya pasangan dalam rangka yang lebih umum, dan dengan batas-batas yang tidak ditentukan.
“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa yang mereka tidak ketahui.” [Yaa Siin 36:36]
Kita dapat mengadakan hipotesa sebanyak-banyaknya mengenai arti hal-hal yang manusia tidak mengetahui pada zaman Nabi Muhammad. Hal-hal yang manusia tidak mengetahui itu termasuk di dalamnya susunan atau fungsi yang berpasangan baik dalam benda yang paling kecil atau benda yang paling besar, baik dalam benda mati atau dalam benda hidup. Yang penting adalah untuk mengingat pemikiran yang dijelaskan dalam ayat itu secara rambang dan untuk mengetahui bahwa kita tidak menemukan pertentangan dengan Sains masa ini.
Meskipun gagasan tentang “pasangan” umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan “maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut “parité”, menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:
“…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan … dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat.”
Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan dibawa oleh meteor-meteor melalui letupan bintang-bintang di luar angkasa, dan kemudian “dikirim ke bumi”, persis sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Jelas bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, di saat Al Qur’an diturunkan.
Tulisan di atas hanyalah sebagian kecil dari keajaiban Al Qur’an yang ada dan ternyata sesuai dengan ilmu pengetahuan modern. Bagi yang ingin tahu lebih banyak silahkan baca buku referensi di bawah.
Jelas Al Qur’an itu benar dan tak ada keraguan di dalamnya.
”Kitab Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” [Al Baqarah:2]
Jika agama lain bisa punya lebih dari 4 versi kitab suci yang berbeda satu dengan lainnya, maka Al Qur’an hanya ada satu dan tak ada pertentangan di dalamnya:
”Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” [An Nisaa’:82]
Al Qur’an adalah satu-satunya kitab suci yang bisa dihafal jutaan manusia (Hafidz/penghafal Al Qur’an) sehingga keaslian/kesuciannya selalu terjaga.
Sumber : Harun Yahya

Wednesday, July 10, 2013

Only In Indonesia (Unik Tiada Tara)

Only In Indonesia (Unik Tiada Tara)



Ini adalah foto-foto khas dari sebuah entitas bernama ‘Indonesia’ dengan segala keunikannya yang tidak ada bandingannya dengan negara lain di dunia!! Ini adalah wajah khas Indonesia yang banyak orang tidak menduga dan membayangkannya. Sebuah suguhan kultural yang menarik dan nikmat dipandang. Selamat menikmati!!

(Dalam posting ini ada satu dua foto yang bukan jepretan saya. Saya menyatakan terima kasih kepada tuan-tuan, nyonya-nyonya dan tante-tante yang gambarnya saya “pungut” disini).

Lanjut.....

SYIRIK DAN MACAM-MACAMNYA

Allah telah mengambil persaksian dari anak keturunan Adam supaya mereka mengesakanNya dalam beribadah. Artinya ialah agar mereka hidup di atas aqidah tauhid dan menjauhkan diri dari dosa syirik. Hal ini dilakukan agar umat manusia, anak keturunan Adam tidak berdalih dan berkelit di hadapan Allah pada hari kiamat nanti.
Allah berfirman dalam kitab-Nya:

Dan (ingatlah), ketika Rabbmu mengeluarkun keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil persaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini sesembahanmu?" Mereka menjawab: "Betul!" (Engkau adalah sesembahan kami), Kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat nanti kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang lengah terhadap hal ini (mengesakan Allah), atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Allah sejak dahulu, sedangkan kami ini adalah anak-anak keturunan yang datang sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu. (al-A'raf: 172-173)

Ayat di atas menunjukan bahwa kebanyakan orang yang terjerumus ke dalam perbuatan syirik, melanggar persaksian mereka sendiri disebabkan dua hal:
1. Jahil (bodoh) dan lalai dari memahami tauhid dan syirik.
2. Taqlid buta kepada adat kebiasan nenek moyang.
Dalam kesempatan kali ini, kami akan mengetengahkan selayang pandang tentang syirik dan macam ragamnya, sehingga hal itu bisa dijauhi. Sebab seluruh model dari bentuk syirik yang berkembang di tengah-tengah masyarakat pada hari ini berpangkal dari dua faktor di atas. Sehingga banyak sekali praktek-praktek syirik yang dianggap biasa dan lumrah. Dengan harapan semoga pembaca yang mulia dapat memetik faedah dari tulisan yang sederhana ini. Ada sebuah pepatah Arab yang berbunyi:

Aku kenali kejahatan bukan untuk melaksanakannya, Namun untuk menjaga diri darinya, Barang siapa yang tidak mengenal kebaikan dan kejahatan, Dikhawatirkan ia akan terperosok ke dalamnya. Hudzaifah Ibnu Yaman juga sering bertanya tentang keburukan kepada Rasulullah guna menghindarinya.

Definisi Syirik

Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah pada perkara yang merupahan
hak istimewa-Nya. Hak istimewa Allah seperti: Ibadah, mencipta, mengatur, memberi manfaat dan mudharat, membuat hukum dan syariat dan lain-lainnya.
Yang dimaksud dengan ibadah adalah semua amal perbuatan lahir maupun batin yang diridhai dan dicintai oleh Allah.
Contoh-contoh ibadah seperti: Do'a, menyembelih hewan kurban, nadzar, ruku', sujud, al-mahabbah (kecintaan), al-khauf (rasa takut), tawakkal, istighatsah (minta pertolongan di saat kesusahan, isti'adzah (meminta perlindungan) dan lain-lainnya.
Setiap orang yang memalingkan salah satu daripada hak-hak istimewa Allah tersebut kepada selain-Nya, seperti memalingkan ibadahnya kepada selain Allah, maka ia tergolong orang yang melakukan syirik.
Dari situ jelaslah, bahwa hakikat syirik adalah memalingkan ibadah dan hak istimewa
Allah yang lainnya kepada selain Allah, baik kepada nabi, malaikat, wali dan lain lainnya. Ataupun kepada benda mati, seperti bebatuan, pepohonan dan lain-lainnya.
Bukan sebagaimana anggapan sebagian kaum Muslimin, bahwa syirik itu hanyalah dengan menyembah bebatuan dan pepohonan atau lainnya seperti yang dilakukan kaum Paganisme (penyembah berhala). Anggapan keliru itu berpangkal dari kesalahpahaman tentang pengertian "berhala" (watsan), sebagian orang beranggapan bahwa (berhala) hanyalah berupa patung-patung yang disembah. Padahal yang benar, bahwa (berhala) dapat berlaku untuk apa saja, baik berupa makhluk hidup, benda-benda mati seperti patung, pohon dan lain-lainnya, ataupun berupa benda-benda yang abstrak seperti hawa nafsu, pemikiran dan lain-lainnya.
Hal ini dilihat dari objek yang disembah. Adapun ditinjau dari perilaku syirik itu sendiri, banyak sekali kesalahpahaman masyarakat umum tentang hal tersebut. Mereka menganggap bahwa meminta perlindungan kepada benda-benda dan tempat keramat bukan termasuk perilaku syirik. Demikian pula anggapan bahwa "ngalap berkah" ke kuburan para wali (atau yang dianggap wali) dibolehkan dan lain-lainnya.

Macam-Macam Syirik

Bentuk dan ragam syirik berbeda-beda dari masa ke masa disuatu tempat dengan tempat lainnya. Setan sengaja memanfaatkan kelemahan dan kelengahan bani Adam untuk menyuntikkan virus syirik ini ke dalam tubuh mereka. Bujuk rayu setan supaya terjerumus ke dalam perbuatan maksiat hanyalah mukaddimah menuju dosa yang terbesar yaitu syirik. Allah telah memperingatkan hal ini dalam firrman-Nya:

Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar benar akan menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belahang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendpati kebanyak dari mereka bersyukur (taat). (al-A'raf: 16-17).

Bentuk syirik yang dilakukan kaum Nuh adalah menyembah Wadd, Suwaa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr, mereka adalah orang-orang shalih sebelum zaman nabi Nuh. Ketika mereka wafat, setan membisikkan kepada orang-orang di zaman itu supaya membuat gambar-gambar dan patung mereka, dan diletakkan di majlis-majlis yang biasa mereka duduki, guna mengingat jasa-jasa mereka. Pada waktu itu belum ada pikiran menyembah patung-patung tersebut. Namun ketika zaman berputar dan generasi telah berganti serta iimu telah dilupakan/ditinggalkan, akhirnya patung-patung itu disembah.
Demikianlah sejarah terjadinya syirik pertama sekali. Kisah di atas disitir oleh Imam
Bukhari dari Abdullah bin Abbas di dalam Shahihnya. Bentuk syirik yang dilakukan oleh Bani Israil adalah menyembah anak sapi. Mengenai hal ini Allah ber rman:

Dan kaum Musa, setelah kepergian Musa ke gunung Thur mereka membuat patung anak lembu yang bertubuh dan bersuara, dari perhiasan perhiasan emas mereka. Apakah mereka tidak mengetahui bahwa anak lembu itu tidak dapat berbicara dengan mereka dan tidak dapat menunjukkan jalan kepada mereka, mereka menjadikannya sebagai sesembahan, dan mereka adalah orang-orang yang dhalim. (al-A'raf :148)

Bentuk kemusyirikan kaum Nasrani adalah menuhankan nabi Isa. Mengenai hal ini Allah a. berfi rman:

Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putra Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al-Masih itu putra Allah". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru orang ka r terdahulu. Allah melaknati mereka, bagaimana mereka sampai berpaling. (at-Taubah:30)

Orang-orang Majusi melakukan kesyirikan dalam bentuk menyembah api. Sedangkan Arab jahiliyah melakukan kemusyirikan dalam bentuk mengambil pemberi syafa'at dari selain Allah. Mengambil mereka sebagai perantara kepada Allah, hal itu semua dengan keyakinan bahwa Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi. Allah menjelaskan hal ini dalam firman-Nya:

Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka kecuali supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya. (az-Zumar: 3)

Dalam ayat lain Allah ber rman:

Bahkan mereka mengambil pemberi syafa'at selain Allah. Katakanlah: "Dan apakah kamu (masih mau mengambilnya juga) meskipun mereka tidak memiliki suatupun dan tidak berakal. (az-Zumar: 43)

Semua itu adalah bukti bahwa perbuatan syirik akan tetap terjadi di tengah-tengah umat manusia dengan beragam bentuknya. Dalam beberapa hadits Rasulullah telah menjelaskannya kepada kita:

Tidak akan datang hari kiamat hingga beberapa kabilah dari umatku mengikuti kaum Musyirikin, dan hingga beberapa kabilah dar umatku kembali menyembah berhala. (HSR Abu Dawud)

Dari Aisyah Rasulullah bersabda:

Tidak akan hilang siang dan malam hingga al-Latta don al-Uzza kembali disembah. (HSR Muslim)

Dan Abu Hurairah Rasulullah bersabda:

Tidak akan datang hari kiamat hingga wanita-wanita suku Daus thawaf mengitari Dzil Khalasah, berhala yang dulu disembah suku Daus pada masa jahiliyah di Tabalah (sebuah tempat di negeri Yaman)

Hadits-hadits di atas adalah isyarat bahwa umat ini akan kembali terperosok ke dalam lubang kemusyrikan, disadari ataupun tidak. Apa yang disebutkan Rasulullah tadi benar-benar menjadi kenyataan. Bahkan bentuk-bentuk syirik yang dilakukan kaum Muslimin pada hari ini lebih parah daripada kemusyrikan Arab jahiliyah. Contohnya kaum Tasawwuf, diantara mereka ada yang berkeyakinan bahwa Rasulullah mengetahui perkara ghaib, mengatur pemberian rezeki dan lain-lainnya. Seperti yang tertuang dalam syair seorang Su yang bernama al-Bhusairi.

Sesungguhnya diantara kedermawananmu Adalah dunia dan kehayaan yang ada di
dalamnya Dan diantara ilmumu Adalah ilmu lauhul mahfudz dan Qalam (takdir)

Lebih dari itu, sebagian kaum Su ada yang berkeyakinan bahwa diantara para wali (atau yang mereka anggap wali) ada yang mendapat kuasa dari Allah untuk mengatur alam semesta. Seorang penulis Su berkata dalam kitabnya yang berjudul: al-Kaa FirRaddi 'Alal Wahabi sebagai berikut: "Sesungguhnya Allah memiliki beberapa hamba yang bila mengatakan kepada sesuatu: "Kun" (jadilah) maka ia akan terjadi!" Dan yang lebih parah dari itu, sebagian kaum Su mempercayai bahwa Allah menitis kepada para Makhluk-Nya. Seperti aqidah Ibnu Arabi, yang pernah berkata dalam syairnya:

Tuhan adalah hamba, hamba adalah Tuhan Duhai kiranya siapakah yang mukallaf (yang bertugas beribadah)Keyakinan-keyakinan seperti itu tidaklah dimiliki oleh Arab jahiliyah, mereka masih meyakini bahwa Allah adalah Pencipta dan Pengatur alam semesta.

Simaklah fi rman Allah berikut ini:

Dan siapakah yang mengatur segaka urusan? Mereka rnen jawab: "Allah". (Yunus:31)

Syirik Ditinjau Dari Akibat Yang Ditimbulkan

1. Syirik Akbar (syirik besar)
Syirik Akbar yaitu yang mengakibatkan pelakunya ke luar dari agama Islam, serta kekal selama-lamanya dalam neraka bila tidak taubat darinya.
Hakikat syirik akbar adalah "memalingkan salah satu jenis ibadah kepada selain Allah!". Seperti memohon kepada selain Allah, menyembelih hewan kurban yang ditujukan untuk selain Allah, bernadzar untuk selain Allah, takut kepada selain Allah, seperti takut kepada mayat, kuburan, jin, setan disertai keyakinan bahwa hal-hal tersebut dapat memberi bahaya dan mudharat kepadanya, memohon perlindungan kepada selain Allah, seperti meminta perlindungan kepada jin dan orang yang sudah mati, mengharapkan sesuatu yang tidak dapat diwujudkan kecuali oleh Allah, seperti meminta hujan kepada pawang, meminta penyembuhan kepada dukun dengan keyakinan dukun itulah yang menyembuhkannya, mengaku-ngaku mengetahui perkara ghaib dan lain-lainnya.

Macam-Macam Syirik Besar

Syirik besar ada beberapa macam:

1. Syirik dalam berdo'a

Yaitu meminta kepada selain Allah, di samping meminta kepadaNya. Allah ber rman dalam kitab-Nya:

Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdo'a hanya kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya Namun tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka kembali mempersekutukan Allah. (al-Ankabut: 65)

2. Syirik Dalam Sifat Allah

Seperti keyakinan bahwa para nabi dan wali mengetahui perkara-perkara ghaib. Allah telah membantah keyakinan seperti itu di dalam firman-Nya:

Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri. (al-An'am:59)

Dalam ayat lain Allah ber rman

(Dialah Rabb) Yang Mengetahai perkara ghaib, maka Dia tidak memplihatkankepada seorangpun tentang yang ghaib itu, kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya. (al-Jin: 26-27)

Pengetahuan tentang hal yang ghaib merupakan salah satu hak istimewa Allah. menisbatkan hal tersebut kepada selainNya adalah syirik akbar.

3. Syirik Dalam Mahabbah (Kecintaan)

Yaitu mencintai seseorang, baik wali atau lainnya sebagaimana mencintai Allah atau menyetarakan cintanya kepada makhluk dengan cintanya kepada Allah. Mengenai hal ini Allah ber firman:

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana rnereka mencintai Allah, adapun orang-orang yang beriman sangat cintanya kepada Allah. (al-Baqarah:165)

Yang dimaksud dengan mahabbah (kecintaan) dalam ayat ini adalah mahabbatul ubudiyah, 2 yaitu cinta yang dibarengi dengan ketundukan dan kepatuhan mutlak serta mengutamakan yang dicintai daripada yang lainnya. Mahabbah seperti ini adalah hak istimewa Allah. Hanya Allah saja yang berhak dicintai seperti itu, tidak boleh diperlakukan dan disetarakan dengan Nya sesuatu apapun. Mahabbah terbagi dua:

a) Mahabbah Mahdhah (Mahabbah Ubudiyah) yaitu mahabbah (kecintaan) yang membuat tunduk dan patuh kepada yang dicintai. Ini hanyalah bagi Allah semata.
b) Mahabbah Musytarikah
Terbagi manjadi tiga jenis:
i. Mahabbah Thabi'iyah (kecintaan kepada sesuatu secara tabiat). Seperti kecintaan orang yang lapar kepada makanan.
ii. Mahabbah Isyfaq (kasih sayang) seperti: Kecintaan (kasih sayang) orang tua kepada anaknya.
iii. Mahabbah Unus dan Ilf seperti: kecintaan seseorang kepada temannya. Ketiga jenis mahabbah di atas tidaklah membuat seseorang tunduk dan patuh secara mutlak kepada yang dicintai. Hal itu wajar saja terdapat pada diri seseorang hamba. Namun harus diperhatikan, jika bertabrakan antara mahabbah mahdhah dengan mahabbah musytarikah, maka kita wajib mendahulukan mahabbah mahhdah. Dalilnya rman Allah, Katakanlah: "Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, isteri-isterimu, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan dari jihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (at-Taubah:24)

4. Syirik Dalam Ketaatan

Yaitu ketaatan kepada makhluk, baik wali ataupun alama dan lain-lainnya, dalam mendurhakai Allah. Seperti: mentaati mereka dalam menghalalkan apa yang di- haramkan Allah atau mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah Mengenai hal ini Allah ber firman:

Mereka menjadikan orang-orang alim, dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah. (at-Taubah:31)

Rasulullah pernah membacakan ayat tersebut di hadapan 'Adiy bin Hatim athTha'i, dia dahulunya memeluk agama Nasrani, 'Adiy langsung berkata: "Yaa Rasulullah, kami dahulunya tidak menyembah mereka! Rasulullah, pun bersabda: Bukankah mereka menghalalkan apa-apa yang diharamkan Allah, lalu kamu juga ikut menghalalkannya, mereka mengharamkan apa-apa yang dihalalkan Allah, lalu kamu ikut mengharamhannya?" "Benar"! jawab 'Adiy. "Begitulah dahulunya kamu menyembah mereka"! jawab Beliau. (HSR Tirmidzi).

Taat kepada ulama dalam hal kemaksiatan inilah yang dimaksud dengan menyembah berhala mereka! Berkaitan dengan ayat di atas, Rasulullah menegaskan: Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam hal bermaksiat kepada alKhaliq (Allah). (HSR Ahmad)

5. Syirik Khauf (Takut)

Yaitu keyakinan bahwa sebagian makhluk, baik wali ataupun yang lainnya yang sudah meninggal dunia, atau makhluk-makhluk yang ghaib bisa melakukan dan mengatur urusan serta mendatangkan mudharat. Karena keyakinan itulah mereka menjadi takut kepada wali-wali atau makhluk-makhluk ghaib tersebut. Kaum Musyrikin Arab menyakini bahwa berhala-berhala mereka dapat menimpakan madharat kepada manusia. Oleh karena itu mereka menakut-nakuti Rasul ullah dengan berhala-hala tersebut. Allah menceritakannya di dalam al-Qur'an:

Bukankah Allah cukup sebagai pelindung hamba-hamba-Nya? Dan mereka menakut-nakuti kamu dengan (sesembahansesembahan) yang selain Allah. (az-Zumar:36)

Keyakinan seperti ini merupakan syirik akbar yang mesti dijauhi.

Jenis-Jenis Khauf

a) Khauf Sirri
Yaitu: Takut kepada selain Allah berupa berhala, thaghut, mayat, makhluk ghaib seperti jin, dan orang-orang yang sudah mati, dengan keyakinan bahwa mereka dapat menimpakan mudharat kepada makhluk. Khauf sirri ini termasuk salah satu jenis ibadah yang harus dimurnikan bagi Allah semata.

Allah ber firman:

Janganlah kamu takut kepada mereka, takutlah kamu kepada-Ku jika kamu benar-benar orang beriman. (Ali Imran:175)

b) Takut Yang Menyebabkan Seseorang Meninggalkan Kewajibannya,
seperti: Takut kepada seseorang sehingga menyebabkan kewajiban ditinggalkan. Takut seperti ini hukumnya haram, bahkan termasuk syirik ashghar (syirik kecil). Berkaitan dengan hal tersebut, Rasulullah bersabda:

Janganlah seseorang dari kamu menghinakan dirinya! Shahabat bertanya: "Bagaimana mungkin seseorang menghinakan dirinya sendiri!" Rasul bersabda: "Yaitu, ia melihat hak Allah yang harus ditunaikan, namun tidak ditunaikannya' Maka Allah akan berkata padanya di hari kiamat: "Apa yang mencegahmu untuk mengucapkan begini dan begini?". Ia menjawab: "Karena takut kepada Allah berkata: Seharusnya hanya "kepada-Ku saja engkau takut." (HSR Ibnu Majah dari Abu Said alKhudri)

c) Takut Secara Tabiat
Yaitu takut yang timbul karena trah manusia seperti takut kepada hewan liar, binatang buas, atau kepada orang jahat dan lain-lainnya. Takut jenis ini tidak termasuk syirik, hanya saja seseorang janganlah terlalu didominasi rasa takutnya sehingga dapat dimanfaatkan setan untuk menyesatkannya.

6. Syirik Hulul
Yaitu mempercayai bahwa Allah menitis kepada makhluk-Nya. Ini adalah aqidah Ibnu Arabi dan keyakinan sebagian kaum Su yang ekstrem. Hingga di antara mereka ada yang berkata dalam syairnya: Anjing dan babi tidak lebih melainhan tuhan kita juga Dan tidak lebih, Allah itu hanyalah seseorang rahib yang ada di gereja.

Maha suci Allah dan apa yang mereka ucapkan. Sangat buruklah kalimat yang keluar dari mulut-mulut mereka, yang mereka ucapkan itu hanyalah dusta belaka.

7. Syirik Tasharruf
Yaitu keyakinan bahwa sebagian para wali miliki kuasa untuk bertindak dalam mengatur urusan makhluk. Mereka menamakan para wali tersebut dengan "Wali Quthub", di Negeri Pakistan orang awam menyebutnya: "Pauc Piir" (wali lima), yang diyakini berhak mengatur jagad raya. Keyakinan seperti ini jelas lebih sesat daripada keyakinan Musyrikin Arab yang masih menyakini Allah sebagai Pencipta dan Pengatur alam semesta.

8. Syirik Hakimiyah
Termasuk syirik haktmiyah adalah membuat undang-undang yang bertentangan dengan syari'at Islam, serta membolehkan diberlakukannya undang-undang terse- but atau beranggapan bahwa hukum Islam tidak sesuai lagi dengan zaman. Yang tergolong musyrik dalam hal ini adalah para hakim yang membuat dan mem- berlakukan undang-undang, serta orang-orang yang mematuhinya, jika menyakini kebenaran undang-undang tersebut dan rela dengannya.

9. Syirik Tawakkal
Secara etimologi, tawakkal ialah bersandar dan pasrah, jadi tawakkal termasuk amalan hati. Secara syar'i adalah pasrah dengan sebenar-benarnya dan menyerahkan perkara kepada Allah setelah berusaha dengan sungguh-sungguh. Ia termasuk jenis ibadah yang wajib dimurnikan bagi Allah saja. Allah berfi rman dalam kitab-Nya:

Hendaklah kamu bertawakkal kepada Allah saja, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (al-Maidah: 23)

Tawakkal ada tiga jenis:
a) Tawakkal dalam perkara yang hanya mampu dilaksanakan oleh Alah saja. Tawakkal jenis ini harus diserahkan kepada Allah semata, jika seseorang menyerahkan atau memasrahkannya kepada selain Allah, maka ia termasuk Musyrik.
b) Tawakkal dalam perkara yang mampu dilaksanakan para makhluk.
Tawakkal jenis ini seharusnya juga diserahkan kepada Allah, sebab menyer- ahkannya kepada makhluk termasuk syirik asghar (syirik kecil).
c) Tawakkal dalam arti kata mewakilkan urusan kepada orang lain
dalam perkara yang mampu dilaksanakannya. Seperti: Dalam urusan jual beli, pernikahan dan lain-lainnya. Tawakkal jenis ini diperbolehkan, hanya saja, hendaklah seseorang letup bersandar kepada Allah meskipun urusan itu diwakilkan kepada makhluk.

10. Syirik Niat Dan Maksud

Yaitu beribadah dengan maksud mencari pamrih manusia semata, mengenai hal ini Allah ber rman:

Barangsiapa menghendaki kehidapan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna, dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia, dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan. (Hud:15-16)

Syirik jenis ini banyak menimpa kaum Muna kin yang telah terbiasa beramal karena riya'.

2. Syirik Ashghar (Syirik Kecil)

Syirik Ashghar syirik yang tidak mengeluarkan pelakunya dari dienul Islam, hanya mengurangi nilai tauhid. Ia merupakan dosa besar yang dapat menghantar kepada syirik akbar.

Macam-macam syirik asghar
Syirik Asghar terbagi menjadi dua:

1. Dhahir (nyata)

Syirik Dhahir juga terbagi dua:

a) Berupa ucapan
Seperti: Bersumpah dengan selain nama Allah; Ucapan: Maa Sya Allah wa Syi'ta (atas kehendak Allah dan kehendakmu), ucapan: "Kalan bukan karena Allah dan karena Fulan" dan lain-lainnya Hal ini berdasarkan sabda Nabi,

Barangsiapa yang bersumpah dengan selain nama Allah, maka ia telah berbuat syirik. (HSR Ahmad)

b) Berupa amalan
Seperti: Memakai gelang, benang, dan sejenisnya sebagai pengusir atau penangkal mara bahaya, jika ia menyakini bahwa benda-benda tersebut hanya sarana tertolak atau terangkatnya bala'. Namun, bila dia menyakini bahwa benda benda itulah yang menolak dan menangkal bala', hal itu termasuk syirik akbar.

2. Kha (tersembunyi)
Adapun syirik kha (tersembunyi) adalah syirik yang bersumber dari amalan hati, seperti: Riya, sumi'ah dan lain-lainnya.

Hakikat Riya
Riya adalah melakukan perbuatan karena makhluk, seperti seorang yang shalat dan puasa karena mertua, agar dipuji orang dan lain-lainnya. Mengenai hal ini Allah ber rman:

Barang siapa yang mengharap perternuan dengan Rabb-Nya, hendaklah ia mangerjakan amal shalih, dan jangan ia mempersekutuhan seorangpun dalam beribadah kepada-Nya. (al-Kah : 110)

Rasulullah juga pernah bersabda:

Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kamu sekalian adalah syirik kecil yaitu Riya'. Pada hari kiamat ketika Allah memberi balasan manusia atas amalan mereka, Allah ber rman.: `Pergilah kalian kepada orang-orang yang kalian tunjukan amalanrnu kepada mereka di dunia, lihatlah, apakah engkau dapati balasan di sisi mereka ?" (HSR Ahmad)

Demikianlah selayang pandang tentang syirik dan macam-macamnya. Semoga Allah memberi tau k kepada kita semua dalam menjauhi segala macamnya. Amin Ya Robbal
Alamin. Rasulullah mengajarkan sebuah do a kepada ummat, agar berlindung diri dari bahaya syirik. Do'a tersebut sebagai berikut:

Yaa Allah, kami berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu, sedang kami mengetahuinya, dan kami memohon ampun kepada-Mu (atas dosa syirik yang kami lakukan) sedang kami tidak mengetahuinya. (HSR. Ahmad)

Pustaka

[1] Minhajul Firgatin Najiyah Muhammad Jamil Zainu
[2] Al-Irsyad Ilaa Shahih I'tiqad Shalih bin Fauzan
[3] Kitab Tauhid Muhammad bin Abdul Wahhab
[4] Kitab Taahid Lish-Shaf Tsalits
Oleh : Abu Ihsan al-Atsari dalam http://khazanahislam2010.blogspot.com/feeds/8580117524664212878/comments/default